Penanganan Komplikasi Pemfigus Vulgaris


https://www.ilmukesehatan.com/keperawatanInfeksi dan Sepsis

Pasien rentan terhadap infeksi karena terganggunya fungsi barrier pada kulit. Bullae juga mudah mengalami infeksi, dan sepsis bisa terjadi kemudian. Kebersihan kulit harus dijaga untuk mengurangi debris serta kulit yang mati dan mencegah infeksi.

 

Infeksi sekunder dapat disertai bau yang menusuk daerah lesi oral. Candida albicans dalam mulut sering ditemukan pada pasien-pasien yang mendapatkan terapi kortikosteroid dosis-tinggi. Rongga mulut harus diinspeksi setiap hari, dan setiap perubahan dicatat serta dilaporkan. lesi oral lambat sembuhnya.


Infeksi merupakan penyebab utama kematian.

Perhatian khusus diberikan untuk menilai keadaan pasien guna menemukan tanda-tanda dan gejala infeksi lokal serta sistemik. Keluhan yang kelihatannya “sepeleh” atau perubahan yang minimal perlu diselidiki karena preparat kortikosteroid dapat mengaburkan atau mengubah tanda-tanda dan gejala pasien infeksi yang khas.

BACA JUGA:  Partograf, Alat Pencatatan Persalinan

Tanda-tanda vital pasien dicatat dan fluktuasi suhu tubuh dipantau. Pasien diobservasi untuk mendeteksi gejala menggigil, sementara semua hasil sekresi dan ekskresi dipantau untuk menemukan setiap perubahan yang sugestif ke arah infeksi.

Hasil Pemeriksaan kultur dan tes sensitivitas diikuti. Preparat antibiotik diberikan sesuai dengan program, dan respons terhadap terapi dicatat. Petugas kesehatan harus melaksanakan teknik pencucian tangan yang efektif dan menggunakan sarung tangan.

BACA JUGA:  Cara Mengurangi Ansietas Pada Pasien Pemfigus Vulgaris

Kontaminasi lingkungan harus dihindari sedapat mungkin dengan meminta petugas kebersihan untuk membersihkan debu memakai lap basah dan mengepel lantai dengan kain pel  yang basah pula. Tindakan isolasi yang sifatnya protektif dapat diimplementasikan, sementara tindakan penjagaan yang universal digunakan.

Gangguan Keseimbangan cairan dan  Elektrolit.

Erosi kulit yang luas akan menyebabkan gangguan keseimbangan cairan dan natrium klorida ini merupakan penyebab banyak gejala sistemik yang berkaitan dengan penyakit dan harus diatasi dengan pemberian infus larutan salin.

Sejumlah besar protein dan darah akan hilang dari bagian-bagian kulit yang terkelupas. Terapi komponen darah dapat diprogramkan untuk mempertahankan volume darah di samping untuk memelihara konsentrasi protein plasma dan hemoglobin darah. Kadar semua albumin, protein, hemoglobin dan hermatokrit harus terus dipantau.

Pasien didorong untuk mempertahankan asupan cairan yang memadai. Minum cairan yang sejuk dan noniritatif (misalnya, jus buah anggur atau apel) dapat dianjurkan untuk memelihara hidrasi.

BACA JUGA:  Keperawatan Pasien Dengan Ablatio Retina

Makan sedikit-sedikit tetapi sering mengemil dengan makanan cemilan yang tinggi-protein tinggi kalori (Ensure, Sustacal, eggnogs, milkshake) akan membantu mempertahankan status nutrisi. Nutrisi parenteral total perlu dipertimbangkan jika pasien tidak dapat mengkomsumsi diet yang adekuat.