Berdasarkan data-data hasil pengkajian, diagnose keperawatan yang menjadi prioritas dalam fase darurat/resusitasi perawatan luka bakar dapat mencakup keadaan berikut ini:
a. Kerusakan pertukaran gas yang berhubungan dengan keracunan karbon monoksida, inhalasi asap dan obstruksi saluran napas atas
b. Bersihan jalan napas tidak efektif yang berhubungan dengan edema dan efek dari inhalai asap
c. Kurang volume cairan yang berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler dan kehilangan cairan akibat evaporasi dari daerah luka bakar.
d. Hipotermia yang berhubungan dengan gangguan mikrosirkulasi kulit dan luka yang terbuka
e. Nyeri yang berhubungan dengan cedera jaringan serta saraf dan dampak emosional dari luka bakar
f. Ansietas yang berhubungan dengan ketakutan dan dampak emosional dari luka bakar
Masalah Kolaborasi Komplikasi Potensial
Berdasarkan data-data hasil pengkajian, komplikasi yang potensial dalam fase darurat/resusitasi perawatan luka bakar mencakup keadaan berikut ini:
a. Gagal respirasi yang akut
b. Syok sirkulasi
c. Sindrom kompartemen
d. Leus paralitik
e. Ulkus Curling
Perancanaan dan Implementasi
Tujuan.
Tujuan utama fase darurat/resusitasi dalam perawatan luka bakar mencakup pemeliharaan saluran napas yang paten, ventilasi dan oksigenasi jaringan; pencapaian keseimbangan cairan serta elektrolik yang optimal dan perfusi organ-organ vital; pemeliharaan suhu tubuh yang normal; rasa nyeri serta ansietas yang minimal; dan tidak adanya komplikasi yang potensial.