Cara Mengkaji Lesi Kulit dan Vaskularitas serta Hidrasi


https://www.ilmukesehatan.com/keperawatanMengkaji Lesi Kulit

Lesi kulit merupakan karakteristik yang paling menonjol pada kelainan dermatologik. Lesi pada kulit memiliki ukuran, bentuk serta penyebab yang beragam, dan diklasifikasikan menurut penampakan serta asalnya.

 

Lesi kulit dapat diuraikan sebagai lesi primer atau sekunder. Lesi primer merupakan lesi inisial dan karakterisitik penyakit itu sendiri. Lesi sekunder terjadi akibat sebab-sebab eksternal, seperti garukan, trauma, infeksi atau perubahan yang disebabkan oleh kesembuhan luka. Bergantung pada stadium perkembangannya, lesi kulit dapat dipilih lebih lanjut menurut tipe dan penampakannya.


Pengkajian pendahuluan terhadap erupsi atau lesi harus membantu mengenali tipe dermatosis (keadaan kulit yang abnormal) dan munujukkan apakah lesi tersebut primer ataukah sekunder.

BACA JUGA:  Hak dan Kewajiban Perawat

Pada saat yang sama, distribusi anatomi erupsi harus dicatat karena beberapa penyakit tertentu cenderung mengenai lokasi tubuh tertentu dan tersebar dengan corak serta bentuk yang khas.

Untuk menentukan luas distribusi regional, bagian sisi kiri dan kanan tubuh harus dibandingkan sementara warna dan bentuk lesi dicatat.

Sesudah observasi dilaksanakan, lesi dipalpasi untuk menentukan tekstur, bentuk serta tepinya, dan untuk melihat apakah lesi tersebut terabak lunak atau berisi cairan, atau teraba karena dan terfiksasi pada jaringan di sekitarnya.

BACA JUGA:  Melanosit Mempengaruhi Warna Kulit dan Rambut

Sebuah penggaris dapat digunakan untuk mengukur besar lesi sehingga setiap pembesaran lebih lanjut dapat dibandingkan dengan ukuran awalnya.

Keadaan dermatosis tersebut kemudian dicatat pada catatan kesehatan pasien; catatan ini harus dielaskan secara rinci dengan terminologi yang tepat.

Sesudah distribusi lesi yang khas ditentukan, informasi berikut harus diperoleh dan dijelaskan secara rinci:

  • Bagaimana warna lesi tersebut?
  • Apakah terdapat kemerahan, panas, nyeri atau pembengkakan?
  • Beberapa besar daerah kulit yang terkena? Di mana lokasinya?
  • Apakah erupsi tersebut berbentuk makula, papula, skuama, lesi dengan eksudasi, diskrit atau konfluen?
  • Bagaimana distribusi lesi—simetris, linear, sirkuler?
BACA JUGA:  Pentingnya Konsep Diri Bagi Kesehatan Fisik dan Mental Seseorang

Mengkaji Vaskularitas dan Hidrasi

Setelah warna kulit inspeksi dan keadaan lesi dicatat, pengkajian terhadap perubahan vaskuler pada kulit harus dilakukan. Uraian tentang perubahan vaskuler mencakup lokasi, distribusi, warna, ukuran dan adanya pulsasi. Perubahan vaskuler yang lazim ditemukan adalah petekie, ekimosis, telangiektasis, angioma dan venous stars.

Kelembapan kulit, suhu dan tekstur kulit dinilai terutama dengan cara palpasi. Elastisitas (turgor) kulit yang menurun pada proses penuaan yang normal dapat menjadi salah satu faktor untuk menilai status hidrasi seorang pasien.