Perawatan luka biasanya menjadi komponen satu-satunya yang paling menghabiskan waktu dalam perawatan luka bakar pasca-fase darurat. Dokter akan menerapkan preparat antibakteri topical yang di kehendakinya dan balutan luka tipe biologic khusus, biosintetik atau sintetik di samping merencanakan tindakan eksisi serta pencangkokan kulit.
Perawat memiliki kesempatan untuk melakukan pengkajian yang seksama terhadap status luka, menggunakan cara-cara pendekatan yang kreatif dalam pembalutan luka, dan mendukung pasien selama menjalani perawatan luka yang menimbulkan distress emosional serta sangat menyakitkan itu.
Perawat harus berfungsi sebagai coordinator yang mengkoordinasikan berbagai aspek yang kompleks dalam perawatan luka bakar dan penggantian balutan bagi pasien.
Perawat harus memahami dasar pemikiran dan implikasi keperawatan untuk berbagai cara pendekatan dalam penatalaksanaan luka bakar. Fungsi keperawatan mencakup pengkajian serta pencatatan setiap perubahan atau kemajuan dalam proses kesembuhan luka dan menjaga agar semua anggota tim keperawatan terus mendapatkan informasi tentang berbagai perubahan pada luka atau penanganan pasien.
Penggunaan diagram yang setiap hatinya diperbaharui oleh perawat yang bertanggung jawab atas perawatan pasien, akan membantu menginformasikan kepada semua orang yang terlihat dalam perawatan pasien tentang prosedur perawatan luka paling akhir yang digunakan bagi pasien tersebut.
Perawat juga harus membantu pasien dan keluarganya dengan memberikan instruksi, dukungan serta dorongan untuk mengambil dorongan secara aktif dalam mengganti balutan dan merawat luka jika hal ini diperlukan.
Kebutuhan rencana keperawatan luka bakar bagi pasien yang pulang dari rumah sakit harus diantisipasi secara dini penatalaksanaan luka bakar, dan kekuatan pasien serta keluarganya perlu dikaji serta dimanfaatkan dalam mempersiapkan kepulangan pasien serta perawatannya di rumah.