Malnutrisi adalah suatu istilah umum yang merujuk pada kondisi medis yang disebabkan oleh diet yang tak tepat atau tak cukup. Walaupun seringkali disamakan dengan kurang gizi yang disebabkan oleh kurangnya konsumsi, buruknya absorpsi, atau kehilangan besar nutrisi atau gizi, istilah ini sebenarnya juga mencakup kelebihan gizi (overnutrition) yang disebabkan oleh makan berlebihan atau masuknya nutrien spesifik secara berlebihan ke dalam tubuh. Seorang akan mengalami malnutrisi jika tidak mengonsumsi jumlah atau kualitas nutrien yang mencukupi untuk diet sehat selama suatu jangka waktu yang cukup lama. Malnutrisi yang berlangsung lama dapat mengakibatkan kelaparan, penyakit, dan infeksi.
etiologi
Selain oleh pengaruh negatif faktor sosial ekonomi, budaya yang berperan terhadap kejadian malnutrisi umumnya, keseimbangan nitrogen yang negatif dapat pula disebabkan oleh diare kronik, malabsorpsi protein, hilangnya protein melalui air kemih ( sindrom nefrotik ), infeksi menahun, luka bakar dan penyakit hati.
patofisiologi
pada defisiensi protein murni tidak terjadi katabolisme jaringan yang sangat berlebihan, karena persediaan energi dapat dipenuhi oleh jumlah kalori dalam dietnya. Kelainan yang mencolok adalah gangguan metabolik dan perubahan sel yang menyebabkan edema dan perlemakan hati. Karena kekurangan protein dalam diet, akan terjadi kekurangan berbagai asam amino esensial dalam serum yang diperlukan untuk sintesis dan metabolisme. Bila diet cukup mengandung karbohidrat, maka produksi insulin akan meningkat dan sebagian asam amino dalam serum yang jumlahnya sudah kurang tersebut akan disalurkan kejaringan otot. Makin berkurangnya asam amino dalam serum ini akan menyebabkan kurangnya produksi albumin oleh hepar, yang kemudian berakibat timbulnya edema. Perlemakan hati terjadi karena gangguan pembentukan beta- lipoprotein, sehingga transport lemak dari hati terganggu, dengan akibat adanya penimbunan lemak dalam hati.
I. Pengkajian
• Riwayat status sosial-ekonomi
• Kaji riwayat pola makan
• Pengkajian antropometri
• Kaji manifestasi klinis
• Monitor hasil laboratorium
• Timbang berat badan
• Kaji tanda-tanda vital
II. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d tdk adekuatnya intake nutrisi
2. kurangannya vol. cairan & konstipasi b.d kurangnya intake cairan
3. Gangguan integritas kulit b.d tdk adanya kandungan makanan yg cukup
4. Risiko infeksi b.d gangguan respon imun sekunder dari malnutrisi
5. kurangnya pengetahuan orangtua b.d tdk tahu memberikan intake nutrisi yg adekuat pd anak
III. Perencanaan
1. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan status nutrisi
• Kaji antropometri
• Kaji pola makan
• Berikan intake makanan tinggi (kalori, protein, mineral & vitamin)
• Frekuensi makan dpt ditingkatkan stp 3-4 jam & selingi dg makanan kecil yg tinggi kalori & protein
• Timbang BB setiap hari
• Tingkatkan pemberian ASI dg pemasukan intake nutrisi yg adekuat pd orang tua (ibu)
2. Meningkatkan hidrasi & mencegah konstipasi
– Berikan cairan yg adekuat sesuai kondisi
– Berikan cairan per oral
– Berikan cairan a/ nutrisi perparenteral, pantau kepatenan infus
– Ukur intake & output ; 2-3 ml/kg/jam
– Ukur berat jenis urine
– Auskultasi bising usus
– Kaji tanda2 dehidrasi
– Pantau adanya overload cairan
3. Meningkatkan integritas kulit
– Kaji keutuhan kulit setiap pergantian dinas
– Berikan suplemen vitamin
– Berikan alas matras yg lembut
– Berikan cream kulit
– Ganti segera pakaian yg lembab atau basah
– Lakukan kebersihan kulit
– Hindari penggunaan sabun yg dpt mengiritasi kulit
4. Mencegah terjadinya infeksi
– Kaji tanda2 infeksi, ukur suhu tubuh setiap 4 jam
– Gunakan standar pencegahan universal (kebersihan, mencuci tangan yg benar jika akan kontak pd anak, menghindari dari anak yg infeksi)
– Berikan imunisasi bagi anak yg belum imunisasi
5. Meningkatkan pengetahuan orang tua
Ø Ajarkan orang tua dlm pemenuhan kebutuhan nutrisi
Ø Jelaskan pentingnya intake nutrisi yg adekuat
Ø Jelaskan kondisi yg terkait dg malnutrisi
Ø Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi nutrisi yg adekuat untuk meningkatkan produksi ASI
Ø Libatkan keluarga dlm perawatan anak untuk pemenuhan kebutuhan sehari2.
IV. Implementasi
– Jelaskan kebutuhan nutrisi yg adekuat dg menggunakan gambar2.
– Jelaskan komplikasi yg dpt terjadi akibat malnutrisi
– Ajarkan & jelaskan orang tua untuk mengkonsumsi makanan yg tinggi kalori, protein, mineral & vitamin
– Berikan penjelasan ttg makanan formula yg perlu diberikan pd anak
V. Pemulangan
1. Anak akan memperlihatkan pemenuhan kebutuhan nutrisi secara adekuat yg ditandai dengan BB naik/ normal sesuai dg usia, nafsu makan meningkat, & tdk ditemukan manifestasi malnutrisi.
2. Anak tdk menunjukkan tanda2 dehidrasi yg d.d ubun2 tdk cekung, turgor kulitnormal, membran mukosa lembab, output urine sesuai, berat jenis urine normal , & anak menunjukkan kebiasaan BAB dgn konsistensi lembek
3. Anak menunjukkan keutuhan integritas kulit yg ditandai dg kulit tdk bersisik, tdk kering, & elastisitas kulit normal
4. Anak akan terbebas dr infeksi yg ditandai dg suhu tubuh nomal, & leukosit dlm batas normal.
5. Orang tua memahami pemenuhan kebutuhan nutrisi anak