Tempat Pendaftaran Online Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2010


Sejak akhir April lalu sebuah program baru dalam dunia pendidikan tinggi mulai diberlakukan. Apa itu? Pendaftaran online! Saya kira ini bukan hal yang luar biasa, karena Indonesia termasuk negara yang sangat lambat dalam menggunakan aplikasi teknologi informasi terutama dalam mendukung sistem pendidikannya.

Yang luar biasa adalah fakta bahwa ternyata untuk masuk ke perguruan tinggi negeri tidak semuanya harus mendaftar online di situs yang sama. Bahkan perguruan tinggi negeri yang kalah kelas dan tidak mampu bergabung dengan kaukus penyelenggaraan seleksi penerimaan mahasiswa baru harus pasrah tidak bisa ikut merasakan keuntungan besar dari bisnis edukasi ini.

 

Saya punya keponakan yang berniat mendaftar ke salah satu perguruan tinggi negeri di Makassar dan meminta dibantu untuk mendaftar secara online. Nah, situs apa yang saya cari? Dasar karena suka googling, saya langsung saja mencari dengan kata kunci “tempat mendaftar online spmb“. Apa yang muncul? Ternyata situs milik Perhimpunan SPMB Nusantara (P-SPMB) yang beralamat di https://www.spmb.or.id/ sebagaimana terlihat di bawah ini:

BACA:  Masalah Pembiayaan Kesehatan di Indonesia

Situs Pendaftaran SPMB Online milik SPMB Nusantara


Perhimpunan SPMB Nusantara sendiri merupakan sebuah perusahaan berbadan hukum sebagai organ penyelenggara seleksi dan penerimaan mahasiswa baru pada perguruan tinggi negeri di Indonesia. Perguruan tinggi yang termasuk dalam jaringan P-SPMB 2010 adalah sebagai berikut:

  • Universitas Syiah Kuala – Banda Aceh (www.usk.ac.id)
  • Universitas Malikussaleh – Lhokseumawe (www.unimal.ac.id)
  • Universitas Sumatera Utara – Medan (www.usu.ac.id)
  • Universitas Andalas – Padang (www.unand.ac.id)
  • Universitas Negeri Padang – Padang (www.unp.ac.id)
  • Universitas Jambi – Jambi (www.unja.ac.id)
  • Universitas Negeri Jakarta – Jakarta (www.unj.ac.id)
  • Universitas Indonesia – Jakarta (www.ui.ac.id)
  • Universitas Islam Negeri Jakarta – Jakarta (www.uinjkt.ac.id)
  • Universitas Negeri Semarang – Semarang (www.unnes.ac.id)
  • Universitas Palangkaraya – Palangkaraya (www.upr.ac.id)
  • Universitas Islam Negeri Makassar – Makassar (www.uin-alauddin.ac.id)

Pantas saja, di situs spmb.or.id ini ternyata tidak ada nama perguruan tinggi yang saya cari, yakni Universitas Hasanuddin. Jadi cari di mana? Lalu saya googling lagi dengan kata kunci “tempat daftar online snmptn” dan akhirnya mendapatkan situs dengan titel Website Resmi SNMPTN 2010 beralamat di https://snmptn.ac.id/ sebagaimana terlihat di bawah ini:

BACA:  Masyarakat Miskin dan Retorika Pemerintah

Website Resmi SNMPTN 2010

Di situs ini sebagian besar perguruan tinggi yang tidak termasuk dalam kaukus Perhimpunan SPMB Nusantara (P-SPMB) bergabung, diantaranya adalah:

  • Universitas Syah Kuala
  • Universitas Malikussaleh
  • Universitas Negeri Medan
  • Universitas Sumatera Utara
  • Universitas Negeri Padang
  • Universitas Andalas
  • Universitas Riau
  • UIN Sultan Syarief Kasim Riau
  • Universitas Jambi
  • Universitas Sriwijaya
  • Universitas Bengkulu
  • Universitas Lampung
  • Universitas Tanjung Pura
  • Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Institut Pertanian Bogor
  • Universitas Negeri Jakarta
  • Universitas Indonesia
  • UIN Syarief Hidayatullah Jakarta
  • Universitas Pendidikan Indonesia
  • UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Institut Teknologi Bandung
  • Universitas Padjadjaran

Terlepas dari peran penting kedua lembaga di atas, terus terang fakta ini jadi sangat membingungkan, sekaligus membuat miris karena sangat kelihatan bahwa kedua organ penyelenggara seleksi ujian masuk perguruan tinggi tersebut berdiri di atas filosofi bisnis modern yang mengeruk bagian paling mendasar bangsa ini: dunia pendidikan! Ini nyata-nyata bisnis pendidikan berkedok nama canggih seperti Perhimpunan SPMB Nusantara, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), dan nama-nama lain yang kerap berganti setiap tahun. Apa perbedaan mendasar antara Perhimpunan SPMB Nusantara (P-SPMB) dengan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) ini?

BACA:  Nasib Anak di Indonesia Memprihatinkan

Secara mikro, sebagian masyarakat dan calon mahasiswa baru dibuat semakin kebingungan dengan sistem ini. Saya berpikir kenapa layanan pendaftaran seperti ini tidak dilakukan dengan sistem satu pintu saja? Mengapa Departemen Pendidikan Nasional tidak mengambil alih persoalan serius ini dengan menyatukan dua badan pengelola tersebut? Adakah proyek seperti ini juga merupakan kesengajaan pihak Diknas untuk membiarkan dunia pendidikan kita tidak tertata dengan baik?

Bagaimana pendapat anda?