Artritis Psoriatik
Diagnosis psoriasis, khususnya jika disertai dengan komplikasi artritis, biasanya sulit ditegakkan. Artritis psoriatik yang mengenai sendi-sendi sakroiliaka dan distal jari-jari tangan mungkin terlewartkan, khususnya jika pasien ditemukan dengan diagnosis lesi psoriatik tipikal yang sudah ditegakkan.
Sebaliknya, pasien yang mengeluhkan gangguan rasa nyaman yang ringan dan beberapa gejala pitting (pembentukan lubang-lubang kecil) pada kuku mungkin tidak terdiagnosis sebagai kasus psoriasis sebeum lesi kulit yang lebih nyata muncul.
Keluhan gangguan kenyamanan sendi pada penderita psoriasis harus diperhatikan dan dievaluasi lebih lanjut. Gejala artritis psoriatik dapat meniru gejala penyakit Reiter dan spondilitis ankilopoitika.
Karena itu, diagnosis pasti harus ditegakkan. Terapi keadaan ini biasanya meliputi pengistirahatan sendi, pemanasan bagian yang sakit dan pemberian salisilat.
Pasien akan memerlukan penyuluhan tentang perawatan serta terapi untuk sendi yang sakit dan perlunya kepatuhan untuk menjalani terapi tersebut.
Insidensi artropati psoriatik tidak diketahui karena gejalanya sangat bervariasi. Namun demikian, kalau lesinya cukup luas dan ada riwayat artritis inflamatorik dalam keluarga, kemungkinan pasien untuk menderita artritis psoriatik diyakini semakin meningkat.
Dianjurkan agar pasien dikonsultasikan kepada dokter spesialis reumatologi yang dapat membantu penegakkan diagnosis dan menentukan terapi artropati tersebut