Mengetahui Jantung yang Bocor

Ciri-ciri Jantung BocorJantung bocor merupakan penyakit di mana adanya struktur kelainan pada jantung yang menyebabkan terdapatnya lubang pada sekat jantung. Jantung bocor di kategorikan termasuk dalam penyakit jantung bawaan sejak lahir menurut data kesehatan dunia, penyakit jantung bocor banyak diderita oleh anak-anak .

Proses terjadinya jantung bocor sendiri bisa terjadi sejak masa pembuahan pada wanita yang akan hamil. Proses pembentukan jantung janin terjadi pada masa awal pembuahan (konsepsi), bahkan sebelum si ibu sadar dirinya tengah hamil.


Formasi jantung ini telah sempurna pada akhir masa trimester pertama kehamilan.Namun, tidak demikian halnya pada bayi yang mengalami jantung bocor.

 

Formasi jantung seharusnya telah sempurna pada akhir masa trimester pertama kehamilan. Namun, tidak demikian halnya pada bayi yang mengalami jantung bocor.

BACA JUGA:  Diagnosis dan Prognosa Korio Korsinoma Villosum

Apa yang terjadi pada seseorang yang mengidap penyakit jantung bocor?

Seperti diketahui, jantung terbagi menjadi empat bagian yaitu serambi kanan dan kiri, serta bilik kanan dan kiri, dan sekat jantung yang memisahkan bagian-bagian tersebut.

Jantung kanan mengandung darah kotor yang didominasi CO2, sedangkan pada jantung kiri banyak mengandung O2. Pada jantung normal, darah kotor dari jantung kanan dibawa terlebih dahulu ke paru-paru.

Setelah itu, baru diteruskan ke jantung kiri untuk dipompa ke seluruh tubuh. Sementara, pada jantung bocor, karena sekatnya bocor maka terjadi percampuran antara darah kotor dan darah bersih. Inilah yang membuat jantung tidak bisa berfungsi secara normal.

Beberapa gejala jantung bocor bisa dilihat dari kondisi berikut :

  • Mudah lelah.
  • Nafas pendek.
  • Sering batuk.
  • Dada berdebar kencang.
  • Sering buang air kecil.
  • Sering merasa sakit di dada.
  • Sesak nafas.
  •  Mudah pingsan.
  • Sering pusing.
BACA JUGA:  Penyakit Saraf Bell's Palsy

Gejala penyakit jantung bocor pada bayi dapat dicurigai apabila :

  • Bayi tersebut gampang sakit,
  • Berat badannya tidak naik-naik,
  • Susah minum susu, atau
  • Mudah kelelahan.

Apa yang Sebaiknya Dilakukan jika Mengalami Jantung Bocor?

Ada beberapa hal penting yang harus dilakukan jika mengalami jantung bocor. Pertama, jelas harus dipastikan terlebih dahulu bahwa benar telah terjadi jantung bocor yaitu dengan melakukan pemeriksaan medis.

Pada tahap pemeriksaan tersebut akan dilakukan rontgen pada dada. Bila perlu, pemeriksaan lanjutan juga dapat dilakukan dengan menggunakan elektrokardiogram (EKG).

BACA JUGA:  Alergi Asma Bronkial

Ketika sudah dapat dipastikan bahwa jantung bocor benar terjadi, penyembuhan jantung bocor bisa dilakukan. Namun, memang proses penyembuhan belum bisa dilakukan saat masih janin.

Paling tidak, penanganan jantung bocor baru bisa dilakukan setelah bayi berusia tiga bulan. Pihak medis biasanya akan mempertimbangkan beberapa kondisi sebelum memutuskan langkah pengobatan jantung bocor.

Pertimbangannya meliputi usia pasien dan kondisi medis pasien. Metode pengobatan jantung bocor meliputi operasi jantung di mana dada akan dibedah atau dengan melakukan kateterisasi.

Tetapi tidak semua pasien bocor jantung bisa dikateterisasi. Jika letak kebocorannya agak di bawah akan sulit melakukan kateterisasi, pilihannya tetap harus dibedah terbuka.

Selain menggunakan pendekatan medis, tidak ada salahnya mencoba pengobatan alternatif jantung bocor.