Repair Volvulus adalah suatu tindakan pembedahan untuk mereposisi usus yang mengalami puntiran (volvulus). Volvulus adalah suatu keadaan gawat abdomen ditandai dengan nyeri perut yang bersifat kolik dimana antara serangan kolik terdapat nyeri perut menetap, perut kembung karena distensi abdomen sering disertai mual dan muntah. Terdapat gambaran foto roentgen yang khas yaitu gambaran ban mobil dengan belokan besar dan apabila dilakukan pemeriksaan foto roentgen menggunakan bubur barium maka terlihat gambaran paruh burung.
Jangan Lewatkan:
Indikasi operasi
• Strangulasi
Kontra indikasi operasi
• Keadaan umum penderita jelek
Diagnosis banding
• Karsinoma kolon
• Divertikulitis
• Striktur rectum
• Penyakit Hirschprung
Pemeriksaan penunjang
• Foto polos perut
• Foto barium
Teknik Operasi
Penatalaksanaan
Pada prinsipnya ada 2 penatalaksanaan volvulus, yaitu :
I. Operasi
Teknik operasi tergantung dari macam volvulus :
1. Volvulus sekum
Dilakukan reseksi ileosekal dengan ileokolostomi terminolateral
2. Volvulus sigmoid
Secara umum dilakukan sigmoidektomi dengan anastomosis termino-terminal tetapi bila keadaan umum tidak mengizinkan untuk melakukan anastomosis primer dapat dilakukan prosedur Hartmann ( reseksi sigmoid dengan kolokutoneostomi ujung kolon oral dan penutupan ujung kolon anal ). Setelah keadaan umum mengizinkan baru dilakukan anastomosis kolokolostomi dengan meniadakan kolokutoneostomi. Bila keadaan umum tidak mengizinkan cukup dilakukan detorsi,kemudian fiksasi sigmoid (sigmoidopeksi).
II. Non operasi
Dilakukan tindakan dekompresi dengan rektoskop, kolonoskop atau pipa fleksibel.
Komplikasi operasi
Tindakan fiksasi sigmoid(sigmoidopeksi) menimbulkan kekambuhan 90% juga pada tindakan dekompresi dengan rektoskop, kolonoskop atau pipa fleksibel menimbulkan kekambuhan 40-70%.
Mortalitas
Tindakan dekompresi dengan rektoskop, kolonoskop atau pipa fleksibel mempunyai mortalitas rate yang rendah yaitu 5-8% sedangkan tindakan reseksi/ kolopeksi mempunyai mortalitas rate yang tinggi yaitu 0-22%.
Perawatan Pasca Bedah
• Pertahankan nosogastric 1 – 3 hari
• Diet peroral diberikan setelah saluran pencernakan berfungsi dimulai dengan diet cair yang secara bertahap diberikan makanan lunak dan padat
• Realisasi sedini mungkin
Follow-up
Tindakan operasi definitif, dilakukan setelah kondisi pasien cukup baik pasca tindakan