Banyak kasus luka bedah memerlukan waktu yang cukup lama dalam penyembuhan. Hal ini disebabkan oleh infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus pada luka yang menunda penyembuhan luka. Infeksi luka juga dapat terjadi ketika kekebalan tubuh menurun.
Jangan Lewatkan:
Penyebab:
Faktor utama infeksi luka disebabkan oleh mikro-organisme seperti bakteri. Bakteri menyerang luka yang berasal dari kulit atau bagian lain dari tubuh. Tubuh kita mengandung bakteri baik yang tidak berbahaya karena lapisan kulit pelindung yang mencegah masuknya bakteri. Namun ketika kulit terluka selama operasi atau luka memberikan ruang bagi bakteri untuk menyerang organ dalam.
Bakteri kemudian akan menyerang daerah luka secara perlahan-lahan dan akan menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit. Bakteri seperti Staphylococcus sering menyebabkan infeksi luka.
Dalam beberapa kasus, kontaminasi luka bedah dan perawatan yang tidak tepat dari pembalut luka dapat menyebabkan infeksi luka.
Gejala:
Infeksi luka ditandai dengan kemerahan, nyeri, pembengkakan atau peradangan, dan nanah. Ini penundaan proses penyembuhan normal sehingga waktu penyembuhan semakin panjang. Bagi sebagian orang akan ada bau busuk karena nanah dari area luka.
Diagnosa:
Dokter Anda akan mencari tanda-tanda infeksi. Dokter dapat melakukan tes darah rutin, tes imaging seperti CT scan atau MRI. Dalam kasus yang parah, biopsi luka diambil untuk mendiagnosis infeksi.
Yang beresiko?
Orang lanjut usia, penderita diabetes dan orang dengan defisiensi imun rentan terhadap infeksi luka. Penyembuhan luka dapat menyebabkan peningkatan rasa sakit karena peradangan dan kemerahan. Selanjutnya hal itu dapat memengaruhi jaringan lainnya membentuk infeksi bakteri kronis.
Pengobatan:
Setiap kali ada luka Anda perlu perawatan yang tepat sampai benar-benar sembuh. Luka tidak akan sembuh dengan baik jika lingkungan lembap. Oleh karena itu perawatan baik setiap hari dan menjauh dari lingkungan lembap. Cuci tangan dengan bersih sebelum dan sesudah berpakaian.
Pengobatan infeksi luka tergantung pada lokasi cedera dan intensitas kerusakan yang terjadi pada jaringan. Air sabun lembut dapat digunakan untuk membersihkan luka. Dokter mungkin menggunakan air steril untuk membersihkan dan menghilangkan partikel kotoran dan jaringan mati.
Antibiotik diberikan untuk mengelola infeksi. Anda bisa menggunakan obat NSAID untuk mengendalikan pembengkakan dan rasa sakit. Jangan menghentikan minum obat antibiotik karena hal itu dapat meningkatkan risiko terkena infeksi.