Remaja yang identik dengan masa pubertas, tentunya memiliki perubahan-perubahan yang terlihat secara cepat, baik itu terlihat secara fisik maupun psikis. Perubahan hormon yang terjadi pada masa-masa peralihan dari anak menuju dewasa, seperti halnya jerawat yang tak dapat dipisahkan dari pertumbuhan seorang remaja. Hal ini disebabkan Selama masa pubertas, kelenjar sebasea menjadi lebih aktif dan menghasilkan minyak yang berlebihan.
Jangan Lewatkan:
Kelenjar sebasea adalah kelenjar penghasil minyak di kulit,mengeluarkan lemak yang disebut sebum yang berfungsi melumasi rambut dan kulit. Jerawat ini terjadi jika pori-pori di kulit tersumbat oleh bahan-bahan tertentu, seperti bedak, debu, minyak dll. Pada saat remaja, umumnya mereka sedang senang mencoba hal-hal baru seperti belajar menggunakan make up dengan produk untuk rambut atau kosmetik yang mengandung minyak, berpetualang tanpa memikirkan kebersihan dll. Yang akhirnya tanpa disadari timbulah jerawat di wajah, leher, dada, punggung dan bahu. Bagian tubuh tersebut merupakan daerah dengan jumlah kelenjar minyak fungsional terbesar.
Ada beberapa faktor turut berperan dalam pembentukan jerawat adalah:
1. Hormonal
2. Produksi minyak yang berlebih (sebum)
3. Pengelupasan sel kulit mati yang tidak teratur sehingga dapat mengiritasi folikel di kulit
4. Adanya bakteri
5. Riwayat keluarga
6. Makanan
Berikut ada beberapa Perawatan untuk jerawat
1. Make-up yang mengandung minyak atau lemak hanya akan memperburuk jerawat yang sudah timbul, produk yang berbahan dasar air atau nonkomedogenik lebih aman dan bersahabat dengan kulit.
2. Lotion jerawat yang mengandung bahan aktif benzoil peroksida, resorsinol atau asam salisilat dapat membantu mengeringkan kelebihan minyak dan mempercepat pengelupasan.
3. Paparan sinar matahri ringan dapat menolong, namun paparan yang terlampau berlebihan dapat menyebabkan kerutan dan kanker kulit di kemudian hari
4. Infeksi bisa terjadi jika remaja menusuk atau memencet jerawat bahkan dapat menimbulkan bekas.
5. Untuk jerawat menetap (meradang) dapat berkonsultasi dengan dermatologis (dokter spesialis kulit) untuk menghindari terjadinya noda bekas jerawat dan kerusakan kulit lebih lanjut.