Menopause atau berhentinya produksi sel telur dari ovarium pada umumnya dialami wanita di usia 46 sampai 51 tahun. Tetapi dua penelitian menunjukkan wanita yang merokok rata-rata mengalami menopause di usia 43 sampai 50 tahun. Menopause yang lebih awal sendiri akan meningkatkan risiko penyakit osteoporosis dan penyakit jantung. Hasil penelitian ini memberi bukti tambahan bahwa merokok secara signifikan mempercepat datangnya menopause. Ini bisa jadi peringatan bagi para wanita untuk meninggalkan kebiasaan buruknya itu. Dvornyk dan timnya juga menganalisa lima penelitian yang mendefenisikan usia 50 sampai 51 tahun sebagai menopause dini dan menopause terlambat. Dari penelitian terhadap 43.000 wanita tersebut, wanita yang merokok beresiko 43 persen daripada bukan perokok untuk mengalami menopause dini.
Jangan Lewatkan:
Menopause yang terlalu cepat atau terlambat diketahui akan berdampak negatif bagi kesehatan. Wanita yang menopausenya terlambat beresiko tinggi terkena kanker payudara karena penyakit ini berkaitan erat dengan paparan estrogen. Sementara itu menopause yang terlalu cepat juga berkaitan dengan sejumlah penyakit seperti osteoporosis, penyakit kardiovaskular, diabetes melitus, obesitas, penyakit Alzheimer, dan lain sebagainya. Merokok berpengaruh pada cara tubuh membuat atau menyingkirkan estrogen. Teori lain menyebutkan kandungan zat kimia di dalam rokok akan menyebabkan sel-sel telur mati. Dalam penelitian Dvornyk tidak disebutkan informasi mengenai berapa lama wanita merokok atau berapa banyak rokok yang dihisap setiap hari. Karena itu masih diperlukan riset lanjutan untuk mengetahui kaitan yang jelas antara merokok dan menopause.