Tipe Interferon Manusia

https://www.ilmukesehatan.comAda 3 tipe interferon manusia, yakni alfa, beta, dan gamma interferon, yang sejak 1985 telah diperoleh murni dengan jalan tehnik rekombinan DNA.

Pada proses ini, “sepotong” DNA dari lekosit yang mengandung gen interferon, dimasukkan kedalam plasmid kuman E.coli. dengan demikian kuman ini mampu memperbanyak DNA tersebut dan mensintesa interferon.


Interferon alfa dan beta dibentuk oleh bermacam-macam sel sebagai reaksi terhadap infeksi viral. Fungsinya mencegah infeksi lebih lanjut dengan jalan menduduki reseptor-reseptor khas dimembran-membran sel sehat, sehingga tidak dapat dipenetrasi oleh virus.

 
BACA JUGA:  Diagnosis dan Penatalaksanaan Pada Pasien dengan Penyakit Dermatomiositis dan Polimiositis

Disamping berkhasiat virustatis, juga berdaya sitostatis (antitumor), yakni menghambat pertumbuhan sel-sel tumor dan menstimulasi makrofag dan NK-cells (Natural Killer cells) yang dapat mendeteksi sel-sel tumor (dan sel-sel yang diinvasi virus) untuk kemudian memusnahkannya.

IFN-alfa digunakan antara lain pada hepatitis dan jenis-jenis leukemia tertentu, sedangkan IFN-beta khusus pada MS (multiple sclerosis).

Interferon gamma (dan limfokin – limfokin lain) dibentuk oleh limfo T dan berfungsi mengatur proses-proses imun. Khasiat aniviralnya lemah dibandingkan IFN alfa dan IFN beta.