Lesi Putih Elektrogalvanik dan Lepuh Lichenoid

https://www.ilmukesehatan.comLesi Putih Elektrogalvanik

Lesi-lesi putih elektrogalvanik sangat mirip dengan bentuk hipertrofi dari lichen planus. Kelainan ini lebih jelas setelah usia 30 tahun dan seringkali terjadi pada mukosa pipi, tepat di sebelah restorasi logam.


Kasus-kasus ringan adalah tanpa gejala, sedangkan kasus-kasus erosif dapat menyebabkan tipe sakit seperti terbakar. Secara histologis lesi ini mirip dengan lichen planus.

 

Arus mikro-listrik yang disebabkan oleh restorasi-restorasi yang tidak sama adalah salah satu penjelasan untuk fenomena ini. Yang menarik, reaksi obat lichenoid yang tampaknya sama dengan lesi putih elektrogalvanik, dapat disebabkan oleh pemakaian sistemik dari logam-logam yang sama (air raksa dan emas) yang dijumpai dalam restorasi gigi.

BACA JUGA:  Mengobati Nyeri Tenggorok dengan Antiseptik

Perawatan terdiri atas mengganti restorasi tersebut dengan bahan restorasi lain, terutama bahan emas, porselen, ionomer kaca, komposit. Prognosisnya baik sekali.

Lepuh Lichenoid dan Seperti Lupus Akibat Obat.

Lesi retikuler dan erosif tampak sama dengan lichen planus dan lupus eritematosus dapat terjadi dalam kaitan dengan berbagai obat sistemik. Meskipun gambarannya dapat bervariasi, plak linear putih dengan tepi merah adalah umum.

Lesi-lesi tersebut dapat timbul segera atau sesudah penggunaan obat yang berkepanjangan. Perubahan peradangan yang menetap dapat mengakibatkan daerah-daerah eritematosus yang lebar, akhirnya ulserasi mukosa dan sakit.

BACA JUGA:  Penyakit Jaringan Ikat Difus Artritis Reumatoid

Lupus eritematosus akibat obat seringkali dikaitkan dengan artritis, demam dan penyakit ginjal. Hydralazine dan procainamide adalah penyebab paling umum dari lepuh seperti lupus akibat obat.

Obat-obat lain yang dikenal menyebabkan lepuh-lepuh seperti lupus meliputi emas, griseofulvin, isoniazid, methyldopa. Pensilin, phenytoin, procainamide, streptomisin dan trimethadione.

Obat-obat yang dikenal mengakibatkan lepuh-lepuh lichenoid meliputi: chloroquine, dapsone, furosemde, emas, merkuri, methyldopa, palladium, penicilinamine, phenothiazine, quinidine, thiazides, antibiotik tertentu dan logam-logam berat.

Konsultasi dengan dokter dan menghindari obat-obat penyebab akan meredakan lesinya. Obat pengganti biasanya diseleksi untuk merawat masalah sitemik pasien.