Bila kita berbicara mengenai penyakit jantung, tentunya semua orang tahu dan merasa takut dengan penyakit ini. Penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang diakibatkan oleh pembuluh arteri koroner yang menyempit atau tersumbat karena adanya endapan lemak yang semakin lama semakin menumpuk di dinding arteri.
Jangan Lewatkan:
Pembuluh arteri koroner menyempit juga dapat mengakibatkan daya pompa jantung melemah, sehingga menyebabkan darah tidak beredar sempurna ke seluruh tubuh.
Bila hal ini terjadi di pembuluh darah ke otak, itulah yang kita kenal dengan Stroke, sementara bila terjadi di pembuluh darah ke jantung, inilah yang kita kenal dengan serangan jantung. Penyakit Jantung Koroner merupakan salah satu penyakit degeneratif, artinya, proses terjadinya penyakit ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama, bahkan sampai belasan atau puluhan tahun.
Di negeri kita ini (Indonesia), penyakit jantung koroner adalah penyebab kematian ketiga dan setiap tahun angka penderita penyakit jantung koroner selalu bertambah.
Penyakit jantung jenis ini diperkirakan terus meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan masyarakat. Tentu saja, keadaan ekonomi yang membaik akan menambah konsumsi bahan makanan yang tinggi lemak dan kolesterol yang justru terbilang cukup mahal seperti aneka seafood, soto jeroan, dan makanan berlemak lainnya.
Lemak dan kolesterol inilah yang nantinya akan menutupi dinding pembuluh darah arteri yang memasok makanan ke jantung. Sebenarnya, hampir tidak mungkin bagi seseorang untuk mendeteksi ciri penyakit jantung koroner tanpa pemeriksaan medis.
Ciri/Gejala Penyakit Jantung Koroner
Ciri atau gejala dari penyakit jantung ini hanya bisa dirasakan ketika ada serangan tiba-tiba. Dunia medis mengklaim bahwa serangan tiba-tiba ini adalah puncak dari kerusakan yang telah berlangsung begitu lama. Ciri-ciri penyakit jantung koroner juga relatif mudah dikenali daripada gejala penyakit lain.
Ciri-ciri penyakit jantung koroner antara lain :
- Nyeri luar biasa di daerah dada, terutama sebelah kiri.
- Sakit rahang.
- Sakit gigi.
- Sakit kepala.
- Sesak napas.
- Mual.
- Muntah.
- Keringat berlebih.
- Rasa panas di daerah jantung.
- Gangguan pencernaan.
- Nyeri pada lengan.
- Tidak enak badan.
Ciri-ciri penyakit jantung koroner lain yang patut Anda waspadai adalah apabila rasa nyeri itu mengakibatkan pusing hingga pingsan. Seringkali, penderita dengan ciri penyakit jantung terlambat dibawa ke dokter atau instalasi gawat darurat sehingga dapat menimbulkan akibat yang lebih fatal yaitu kematian.
Ciri-ciri penyakit jantung koroner juga hampir mirip dengan gejala masuk angin. Anda bisa juga mengalami mual bahkan muntah serta gangguan pencernaan. Namun, pada penyakit jantung gejalanya lebih ekstrem. Keringat berlebih juga merupakan ciri penyakit jantung.
Ciri-ciri penyakit jantung koroner berikutnya adalah merasa cepat lelah setelah beraktivitas. Jika Anda mengalaminya, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Ciri-ciri penyakit jantung koroner seperti ini juga sering disepelekan oleh penderita serangan jantung karena merasa itu hal yang wajar dan telah menjadi “makanan” sehari-hari.
Intinya, apabila Anda merasa ada yang tidak beres di bagian jantung Anda, cegahlah sebelum semuanya terlambat. Jantung terletak di rongga dada sebelah kiri.
Bagi Anda yang memiliki faktor resiko penyakit jantung seperti diabetes dan hipertensi serta kebiasaan merokok, mengonsumsi makanan tinggi lemak dan kolesterol, memiliki keluarga dengan riwayat penyakit jantung, sebaiknya waspada dengan melakukan pemeriksaan medis secara dini.
Namun, jika ciri penyakit jantung koroner di bawah ini sudah Anda rasakan, masih belum terlambat untuk mendapatkan penanganan medis. Ciri yang paling khas dari penyakit jantung koroner adalah angina dan terkadang myokard infark.
Angina adalah gejala yang ditunjukkan dengan ketidaknyamanan pada dada yang memiliki hubungan dengan stres secara emosional. Ketidaknyamanan ini bisa berupa seperti ditekan oleh beban yang berat, kontriksi atau mengerutnya pembuluh darah, dan ketidakmampuan bernafas.
Sakit pada dada bisa menjalar dari dekat ulu hati ke rahang dan lengan kiri. Terkadang pada angina yang telah akut, penderita jantung koroner mudah berkeringat, mual, dan muntah. Kelelahan juga menjadi bagian dari angina.
Namun, terkadang penderita hanya menganggap masalah ini disebabkan oleh bertambahnya usia. Angina atau ketidaknyamanan pada dada ini acap kali bisa diatasi dengan istirahat dan produksi nitrat.
Angina dikatakan bertambah parah jika terjadi pengurangan tenaga secara besar-besaran dalam waktu singkat. Puncak dari angina yang semakin memburuk ini adalah nyeri pada saat istirahat.
Pada jenis penyakit jantung koroner yang lebih parah, gejala lain selain angina adalah myokard infark yakni kematian otot jantung. Jika myokard infark terjadi, gejalanya adalah nyeri dada yang hebat, mudah berkeringat, mual, muntah, hingga hilangnya kesadaran.
Kondisi kematian otot jantung ini juga bisa menyebabkan kematian. Gejala myokard infark ini berbeda-beda tergantung seberapa banyak otot jantung yang rusak.