Testis tidak turun juga disebut sebagai skrotum kosong atau cryptorchidism dalam istilah medis. Ini adalah kondisi di mana salah satu atau kedua testis tidak terletak pada posisinya (ke dalam skrotum) sebelum kelahiran. Pada bayi testis akan mulai turun ke dalam skrotum ketika ia mencapai 9 bulan.
Jangan Lewatkan:
Tetapi beberapa bayi yang lahir prematur akan menghadapi masalah ini dan bayi tersebut lahir dengan testis tidak turun. Statistik menunjukkan bahwa hampir 30-40% dari bayi laki-laki (lahir prematur) akan memiliki testis tidak turun. Namun testis dengan mudah ditemukan oleh dokter anak di daerah perut.
Penyebab:
Hal ini disebabkan karena kelainan genital pada anak laki-laki. Untuk semua bayi laki-laki testis terbentuk biasanya dalam perut selama pengembangan bayi yang selanjutnya akan turun ke dalam skrotum sebelum kelahiran. Pada sekitar 3-4% dari bayi laki-laki yang disampaikan setelah penuh panjang kehamilan cenderung memiliki masalah ini.
Gejala:
Testis biasanya hilang dalam skrotum (skrotum kosong) dengan mudah diidentifikasi dengan pemeriksaan fisik tubuh anak. Testis dapat terletak di perut atau teraba saat pemeriksaan fisik oleh dokter ahli.
Diagnosa:
Dokter dapat dengan mudah mengidentifikasi cryptorchidism dengan memeriksa bayi selama kelahiran. Kebanyakan anak laki-laki kehilangan testis dapat ditemukan di perut dan dalam kasus yang jarang terjadi testis tidak dapat ditemukan, jika bayi tidak memiliki testis maka itu merupakan faktor kelahiran.
Risiko:
Testis yang tidak turun dapat menyebabkan masalah dalam anak laki-laki. Dalam beberapa kasus, dapat menyebabkan kerusakan permanen pada testis dan juga dapat menyebabkan infertilitas atau kata lain laki-laki tidak mampu menghasilkan keturunan. Testis tidak turun bisa mengurangi produksi sperma pada anak laki-laki tersebut. Dalam kasus yang jarang terjadi, hal itu akan menyebabkan tumor seperti pertumbuhan testis dan juga menyebabkan masalah medis lainnya.
Pengobatan:
Biasanya testis pada anak akan turun ke dalam skrotum sebelum setahun masa kelahirannya. Dalam kasus jika testis tidak turun maka anak dapat diberikan hormon (testosteron) injeksi untuk mengembalikan testis ke dalam skrotum. Pengobatan injeksi hormon telah banyak dilakukan, terbukti dalam banyak kasus masalah ini dapat teratasi.
Operasi dilakukan untuk mendorong testis ke dalam skrotum. Prosedur ini disebut orchiopexy dan lebih baik melakukan operasi ini pada usia awal anak, sehingga testis dapat berfungsi normal.