TROMBOSIS VENA DALAM (DEEP VEIN THROMBOSIS)
Jangan Lewatkan:
DASAR KELAINAN:
Tersumbatnya vena yang Ietaknya dalam, sehingga terjadi bendungan.
I. DIAGNOSIS
A. Keluhan pokok
– Ada riwayat trombus.
– Pascabedah.
– Imobilisasi karena penyakit berat atau trauma.
– Keganasan (tumor atau hematologis).
– Pengguna harmon estrogen.
– Nyeri lokal tiba-tiba.
B. Tanda penting
– Edema pada bagian tubuh yang terkena.
– Eritema.
– Peningkatan suhu lokal.
– Vena teraba.
– Homan sign positif (rasa tidak enak di belakang lutut bila dorsofleksi paksa kaki).
C. Pemeriksaan laboratorium
– Kadar antitrombin III (AT III) menurun.
– Kadar Fibrinogen Degradation Product (FDP) naik.
– Titer D-dimer naik.
– Kadar protein C dan protein S meningkat.
D. Pemeriksaan khusus
– Flebografi/venografi.
– Impedance phlethysmography untuk melihat variasi arus aliran darah.
– USG Doppler.
II. KOMPLIKASI —
III. PENATALAKSANAAN
A. Terapi umum
1. Istirahat
– Ekstremitas yang terkena ditinggikan.
– Kompres hangat.
– Latihan fleksi-ekstensi/range of motion (ROM).
– Pakai kaos kaki elastik (elastic stocking)
2. Diet
3. Medikamentosa
Obat pertama:
a. Trombolisis diberikan sebelum sampai 2 minggu terbentuknya trombus.
– Streprokinase.
– Urokinase.
b. Antikoagulan:
– Heparin: 24.000 – 35.000 unit atau mulai bolus 5000 unit (100—200 unit/kgBB) dilanjutkan sampai didapatkan aTT 2-2,5 kali normal (50—80 detik). Dosis ini dipertahankan sampai 7—12 hari.
– Berbagai preparat heparin molekul kecil dapat diberikan setiap 12 jam atau setiap 24 jam.
– Coumarjn (sintrom) dan warfarin.
Obat alternative:
– Antiagregasi trombosit:
- Aspirin.
- Dipiridamol.
- Sulfinpirazon.
B. Terapi komplikasi —
IV. PROGNOSIS
Tergantung pada penyakit dasarnya dan cepatnya tindakan.