Yang lebih diutamakan adalah menegakkan diagnosis mola hidatidosa sebelum gelembung mola (hamil anggur ) dikeluarkan, sehingga perdarahan yang timbul pada waktu mengeluarkan mola dapat dikendalikan.
Jangan Lewatkan:
Pada kasus dengan gelembung mola keluar spontan sebagian datang dalam keadaan syok dan anemis sehingga memerlukan perbaikan keadaaan umum dengan pemberian transfusi darah yang cukup banyak.
Langkah pengobatan mola hidatidosa terdiri dari 4 tahap sebagai berikut :
1. Perbaiakan keadaan umum.
Pengeluaran gelumbung mola yang disertai perdarahan memerlukan transfusi, sehingga penderita tidak jatuh dalam keadaan syok dan dapat menjadi penyebab kematian.
Disamping itu setiap evakuasi jaringan mola dapat diikuti perdarahan sehingga persiapan darah, menjadi program vital terapi mola hidatidosa.
Pada waktu mengeluarkan mola dengan kuretage didahului pemasangan infus dan uterotonika, sehingga pengecilan rahim dapat mengurangi perdarahan.
2. Pengeluaran jaringan mola hidatidosa.
Menghadapi kasus mola hidatidosa terdapat beberapa pertimbangan berkaitan dengan umur penderita dan paritas.
Pada mola hidatidosa dengan umur muda dan jumlah anak sedikit maka rahim perlu diselamatkan dengan melakukan tindakan:
a. Evakuasi jaringan mola hidatidosa
Evakuasi jaringan mola hidatidosa dikalukan dengan kuratage atau dengan jalan vakum kuratage, yaitu alat penghisap listrik yang kuat sehingga dapat menghisap jaringan mola dengan cepat.
Penggunaan alat vakum listrik mempunyai keuntungan, yaitu jaringan mola dengan cepat dan diisap, dan mengurangi perdarahan.
Evakuasi jaringan mola dilakukan sebanyak dua kali dengan interval satu minggu, dan jaringan diperiksa kepada ahli patalogi anatomi.
b. Histerektomi
Dengan pertimbangan umur relatif tua ( di atas 35 tahun ) paritas diatas 3, maka pada penderita mola hidatidosa dilakukan tindakan radikal histerektomi.
Pertimbangan ini didasarkan kemungkinan keganasan kario karsinoma menjadi lebih tinggi. Hasil operasi diperiksakan kepada ahli patologi anatomi.