Kelainan Jiwa Saat Kehamilan

https://www.ilmukesehatan.comSebagian besar pada kehamilan tidak akan menimbulkan kelainan jiwa, sehingga kehamilan, persalinan dan kala nifas serta laktasi berjalan dengan lancar.

Dalam beberapa kasus mungkin terjadi kelainan jiwa, sebagai akibat penolakan terhadap kehamilan yang tidak dikehendaki, atau rasa takut karena pengalaman yang didengar dari orang lain, terutama bagi mereka yang untuk pertama kali hamil.


Sikap empati dan perhatian terhadap kehamilan, saat pertolongan persalinan, dan kala nifas akan membantu meringankan beban kejiwaan.

 
BACA JUGA:  Defenisi Mengenai Pre-Eklampsia dan Eklampsia

Dalam melakukan pengawasan hamil itulah perlu ditanamkan sikap empati dan hubungan baik sehingga saat pertolongan persalinan dapat berjalan lancar.

Bagi mereka yang pertama kali hamil sering terjadi gejala hamil muda seperti emesis gravidarum, sehingga memerlukan perhatian untuk dapat bersama-sama mengatasinya sehingga kehamilan berjalan dengan lancar.

Kesempatan itu dipergunakan untuk berkomunikasi dan menanamkan kepercayaan sampai saatnya melakukan pertolongan bersalin.

Pada waktu pertolongan persalinan pertama, kesabaran lebih diperlukan karena penderita belum berpengalaman bersalin, sehingga dapat mengkoordinasi kekuatan his dan mengejan.

BACA JUGA:  Mengenal Komplikasi Solusio Plasenta

Postpartum memberikan laktasi perlu ditanamkan sehingga wanita siap untuk memberikan ASI selama 1 sampai 2 tahun pertama.

Gangguan jiwa yang dialami pada kehamilan dan persalinan serta kala nifas tidak banyak dijumpai, sehingga sebagian besar berjalan dengan lancar.

Dengan demikian tugas bidan dalam membantu kelancaran kehamilan, persalinan, dan kala nifas tidak banyak mengalami kesulitan ditengah masyarakat.