Siklus aseksual dapat dipecah dalam dua bagian, yaitu:
Jangan Lewatkan:
1. Siklus hati: penularan terjadi bila nyamuk betina yang terinfeksi parasit, menyengat manusia dan dengan ludahnya “menyuntikkan” sporozoit kedalam peredaran darah yang untuk selanjutnya bermukim di sel parenchyma dari hati (bentuk preeritrositer).
Nyamuk jantan tidak menyengat karena hanya hidup dari tumbuh-tumbuhan. Parasit tumbuh dan mengalami pembelahan kuat (proses schizogoni, dengan menghasilkan schizont).
Enam Sembilan hari kemudian, schizont menjadi masak dan melepaskan diri berupa beribu-ribu merozoit. Fase pertama ini (di dalam hati) disebut bentuk EE primer (ekso-eritrositer = diluar eritrosit).
2. Siklus darah (siklus eritrosit).
Dari hati sebagian merozoit memasuki sel darah merah dan berkembang di sini menjadi trofozoit. Sebagian lainnya memasuki jaringan lain, antara lain limpa atau berdiam di hati dan disebut bentuk EE sekunder.
Didalam eritrosit terjadi pembelahan aseksual pula (schizogoni). Dalam waktu 48-72 jam sel-sel darah merah pecah dan merozoit yang dilepaskan dapat memasuki eritrosit lain dan kemudian siklus dimulai kembali.
Setiap saat sel darah merah pecah, penderita merasa kedinginan dan demam, hal ini disebabkan oleh merozoit dan protein asing yang dipisahkannya.
Kejadian ini terjadi setiap 48 jam pada infeksi oleh P.falciparum, 48-72 jam pada infeksi P.vivax/ovale dan kira-kira 72 jam pada P.malariae. Kemampuan P. falciparum untuk menembus semua eritrosit sekaligus membuatnya begitu ganas dan berbahaya.