Infeksi Rubeola dan Sifilis Dalam Kehamilan

https://www.ilmukesehatan.comInfeksi rubeola dalam kehamilan

Penyakit ini sebagian besar terjadi pada masa anak-anak. Penyakit rubeola pada kehamilan dapat menimbulkan keguguran, persalinan premature bahkan mungkin cacat bawaan. Penyakit ini bukanlah merupakan petunjuk untuk melakukan gugur kandung.


Infeksi sifilis pada kehamilan

 

Penyebab infeksi ini adalah treponema pallidum yang dapat menembus plasenta setelah kehamilan 16 minggu. Oleh karena itu, ada baiknya melakukan pemeriksaan serologis sebelum hamil sehingga pengobatan dapat diterapkan sampai sembuh.

BACA JUGA:  Diagnosis dan Prognosa Hiperemesis Gravidarum Serta Hipersalivasi

Diagnosis penyakit ini tidak terlalu sukar karena terdapat luka pada daerah genitalia, mulut, atau ditempat lainnya. Pengaruhnya terhadap kehamilan dapat dalam bentuk persalinan prematuritas atau kematian dalam rahim dan infeksi bayi dalam bentuk luas kongenitas (pemfigus sifilitus, deskuamasi kulit telapak tangan dan kaki, terdapat kelainan pada mulut dan gigi). Pengobatannya mudah dan sebaiknya diberikan bersama suami.

Infeksi abdominalis pada kehamilan

BACA JUGA:  Patofisiologi Keguguran

Penyakit infeksi tifus abdominalis yang disertai panas badan tinggi dan kemungkinan perforasi, sehingga memerlukan diet cair secara tidak langsung dapat menimbulkan gangguan pada kehamilan dapat terjadi keguguran, persalinan prematuritas, atau lahir mati.

Angka kematian ibu dengan kehamilan disertai difus abdominalis cukup tinggi sedangkan kematian bayi sekitar 65% sampai 70%. Upaya pengobatan perlu dilakukan kerja sama dengan ahli penyakit dalam.