Pada kehamilan terdapat peningkatan denyut jantung ibu untuk mengimbangi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim sekitar 10 denyut setiap menit sehingga selama hamil akan terjadi peningkatan sebanyak 41.172.000 denyutan.
Jangan Lewatkan:
Bagi jantung yang normal, peningkatan tersebut dapat diimbangi sehingga tidak mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
Pada penyakit jantung yang disertai kehamilan, pertambahan denyut jantung dapat menguras cadangan kekuatan jantung sehingga terjadi keadaan payah jantung. Puncak keadaan payah jantung itu akan dijumpai pada waktu:
1. Puncak hemodilusi darah minggu 28 sampai 32
2. Pada saat inpartu
3. Pada saat plasenta lahir, darah kembali ke peredaran darah umum dalam jumlah besar untuk membentuk ASI
4. Saat laktasi karena kekuatan jantung diperlukan untuk membentuk ASI.
5. Terjadinya perdarahan postpartum, sehingga diperlukan kekuatan ekstra jantung untuk dapat melakukan kompensasi.
6. Mudah terjadi infeksi postpartum, yang memerlukan kerja tambahan jantung.
Penyakit jantung dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim dalam bentuk:
1. Dapat terjadi keguguran
2. Persalinan prematuritas atau berat lahir rendah
3. Kematian perinatal yang makin meningkat.
4. Pertumbuhan dan perkembangan bayi mengalami hambatan intelegensia atau fisik.
Dalam perkembangan pertolongan persalinan, kehamilan dengan disertai penyakit jantung dengan klas I dan II masih dapat diperkenankan untuk persalinan pervaginam
Bagaimana sikap bidan dalam menghadapi kehamilan disertai penyakit jantung? Bila bidan mencurigai terjadi penyakit jantung pada kehamilan sebaiknya melakukan rujukan atau konsultasi kepada dokter.
Pertolongan persalinan hamil disertai penyakit jantung dengan risiko tinggi sebaiknya dilakukan dirumah sakit dengan fasilitas yang mencukupi.
Dalam pembatasan kehamilan dan kelahiran, penderita penyakit jantung sebaiknya mempergunakan kontap. Pemakaian metode lainnya selalu memberikan gangguan terhadap kerja jantung.