Dasar diagnosis pre-eklampsia
Jangan Lewatkan:
Kejadian pre-eklampsia dan eklampsia sulit dicegah, tetapi diagnosis dini sangat menentukan prognosa janin. Pengawasan hamil sangat penting karena pre-eklampsia berat dan eklampsia merupakan penyebab kematian yang cukup tinggi, terutama dinegara berkembang.
Diagnosis ditetapkan dengan dua dari trias pre-eklampsia yaitu kenaikan berat badan-edema, kenaikan tekanan darah, dan terdapat proteinuria.
Klasifikasi pre-eklampsia
Pre-eklampsia digolongkan kedalam pre-eklampsia ringan dan pre-eklampsia berat dengan gejala dan tanda sebagai berikut:
Pre-eklampsia ringan
1. Tekanan darah sistolik 140 atau kenaikan 30 mm Hg dengan interval pemeriksaan 6 jam
2. Tekanan darah diastolic 90 atau kenaikan 15 mm Hg dengan interval pemeriksaan 6 jam
3. Kenaikan berat badan 1 kg atau lebih dalam seminggu
4. Proteinuria 0,3 gr atau lebih dengan tingkat kualitatif plus 1 sampai 2 pada urin kateter atau urin aliran pertengahan.
Pre-eklampsia berat
Bila salah satu diantara gejala atau tanda diketemukan pada ibu hamil sudah dapat digolongkan pre-eklampsia berat:
1. Tekanan darah 160/110 mm Hg
2. Oligouria, urin kurang dari 400 cc/24 jam
3. Proteinuria lebih dari 3gr/liter
4. Keluhan subjektif:
a. Nyeri epigastrium
b. Gangguan penglihatan
c. Nyeri kepala
d. Edema paru dan sianosis
e. Gangguan kesadaran.
5. Pemeriksaan:
a. Kadar enzim hati meningkat disertai ikterus
b. Perdarahan pada retina
c. Trombosit kurang dari 100.000/mm
Peningkatan gejala dan tanda pre-eklampsia berat memberikan petunjuk akan terjadi eklampsia, yang mempunyai prognosa buruk dengan angka kematian maternal dan janin tinggi.