Penentuan lemak dalam makanan
Jangan Lewatkan:
Lemak dalam bahan makanan ditentukan dengan metode ekstraksi beruntun didalam alat soxhlet, mempergunakan ekstraktans pelarut lemak, seperti petroleum benzene atau ether.
Bahan makanan yang akan ditentukan kadar lemaknya, dipotong-potong setelah dipisahkan dari bagian yang tidak dimakan seperti kulit dan lainnya.
Bahan makanan kemudian dihaluskan atau dipotong kecil-kecil dan dimasukkan kedalam alat Soxhlet, untuk diekstrasi. Ekstraksi dilakukan berturut-turut beberapa jam dengan dipanaskan.
Setelah diperkirakan selesai cairan ekstraktans di uapkan dan residu yang tertinggal ditimbang dengan teliti. Persentase lemak (residu) terhadap berat jumlah asal bahan makanan yang diolah (sample) dapat dihitung dan kadar lemak bahan makanan tersebut dinyatakan dalam gram persen.
Berbagai factor harus diperhatikan pada ekstraksi lemak dari berbagai bahan makanan ini. Ada beberapa bahan makanan yang mengandung lemak yang mudah menguap pada suhu yang dipergunakan, sehingga tidak tertinggal sebagai residu yang akan ditimbang.
Lemak yang mudah menguap ini menyebabkan hasil penentuan kadar lemak rendah dari yang sebenarnya. Juga bahan makanan yang terlalu banyak mengandung amylum akan menganggu hasil penentuan kadar lemak.
Amylum tersebut harus di ekstraksi terlebih dahulu dengan air suling dingin, dan dipisahkan dari contoh yang akan diekstraksi lemaknya.
Yang ditentukan disini ialah apa yang disebut atau lemak kasar (crude fat) mencakup triglyceride dan lemak-lemak jenis lain termasuk lipoid seperti kolestrol, karotinoid, dan sebagainya.
Ada cara lain yang dipergunakan dilaboratorium untuk menentukan kadar lemak yang lebih teliti dan lebih sensitive , tetapi cara yang telah diuraikan diatas adalah umum dipergunakan dan masih tetap dipercaya hasilnya dalam analisa bahan makanan yang terdapat sekarang.