Sumber lemak
Jangan Lewatkan:
Menurut sumbernya kita membedakan lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati berasal dari bahan makanan tumbuh-tumbuhan, sedangkan lemak hewani berasal dari binatang, termasuk ikan, telur dan susu.
Kedua jenis lemak ini berbeda dalam jenis asam lemak yang menyusunnya. Lemak nabati mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh, yang menyebabkan titik cair yang lebih rendah, dan dalam suhu kamar berbentuk cair, disebut minyak.
Lemak hewani mengandung terutama asam lemak jenuh, khususnya mempunyai rantai karbon panjang, yang mengakibatkan dalam suhu kamar berbentuk padat. Lemak berbentuk padat inilah yang biasa oleh awam disebut lemak atau gaji.
Didalam daging, sel-sel yang mengandung lemak ada yang menyelip tersebar diantara sel-sel otot, dan ada pula yang terkumpul membentuk jaringan lemak yang jelas terlihat.
Karena itu dibedakanlah lemak tak terlihat (invisible fat) dari lemak terlihat (visible fat). Antara keduanya tidak terdapat perbedaan susunan kimiawi.
Dalam hidangan di Indonesia, terutama hidangan masyarakat yang kurang mampu, kwantum lemak didalam hidangan sangat rendah, dan terutama berasal dari nabati minyak kelapa.
Decade terakhir ini minyak kelapa sawit (red palm oil) semakin mengambil peran sebagai minyak makan di samping minyak kelapa.
Di Indonesia red palm oil (crude palm oil = CPO) dimurnikan lagi menjadi minyak makan (minyak goreng) yang bening, tidak berwarna merah.
Minyak kacang tanah semakin kurang dipergunakan didalam hidangan atau mengolah (menggoreng) makanan di Indonesia. Di Negara-negara maju, banyak minyak untuk konsumsi berasal dari biji-bijian, seperti kacang tanah, biji jagung, biji kacang kedele, biji kapas, dan sebagainya. Lemak hewani terutama berasal dari timbunan cadangan energy, pada babi dan sapi, lemak babi disebut lard.