Jangan Lewatkan:
Preparat yang dioleskan secara topikal digunakan untuk melambatkan aktifitas epidermis yang berlebihan tanpa mempengaruhi jaringan lainnya. Terapi dengan preparat ini cenderung mensupresi epidermopoisis (pembentukan sel-sel epidermis)
Formulasi ter mencakup lotion, salep, pasta, krim, dan sampo. Rendaman ter atau preparat ter dapat menimbulkan retardasi dan inhibisi terhadap pertumbuhan jaringan psoriatik yang cepat.
Preparat ter batubara merupakan senyawa fotosensitisasi sehingga pasien harus diingatkan agar tidak membiarkan kulit yang sedang diobati itu terpajan sinar matahari.
Terapi ter dapat dikombinasikan dengan sinar ultraviolet-B yang dosisnya di tentukan secara cermat sehingga menghasilkan radiasi dengan panjang gelombang antara 280 dan 320 nanometer (nm).
Sinar ultraviolet-B dapat meningkatkan potensi kerja ter. Sebagian ter dihilangkan terlebih dahulu sebelum dilakukan pajanan sinar ultraviolet agar transmisi cahaya berlangsung secara maksimal.
Selama fase terapi ini, pasien dianjurkan untuk mengenakan kacamata pelindung dan melindungi matanya. Penggunaan alat pengatur waktu (time) akan mencegah bahaya luka bakar yang berat akibat pajanan pancaran cahaya yang berlebihan.
Pemakaian sampo ter setiap hari diikuti dengan pengolesan lotion steroid dapat digunakan untuk lesi kulit kepala. Pasien juga diajarkan untuk menghilangkan sisik yang berlebihan dengan menggosoknya memakai sikat lunak pada waktu mandi.
Anthralin adalah preparat (anthra-Derm, Dritho-Creme Lasan) yang berguna untuk mengatasi plak psoriatik yang tebal dan resisten terhadap preparat kortikosteroid atau preparat ter lainnya.
Kepada pasien harus dijelaskan agar mengoleskan anthralin dengan tong spatel atau jari tangan yang bersarung karet dan kulit yang normal harus ditutup.
Sesudah menggunakan anthralin, kedua belah tangan harus dibasuh sampai bersih karena konjungtifivitis kimia bisa terjadi jika tangan yang masih mengandung obat tersebut menyentuh mata preparat anthralin dibiarkan pada kulit selam 8 hingga 12 jam.