Pengobatan yang baik pada emesis gravidarum sehingga dapat mencegah hiperemesis gravidarum sebaiknya dirawat sehingga dapat mencegah hiperemesis gravidarum. Konsep pengobatan yang dapat diberikan sebagai berikut:
Jangan Lewatkan:
1.Isolasi dan pengobatan psikologis
Dengan melakukan isolasi diruangan sudah dapat meringankan wanita hamil karena perubahan suasana dari lingkungan rumah tangga. Petugas dapat memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi tentang berbagai masalah berkaitan dengan kehamilan.
2. Pemberian cairan pengganti
Dalam keadaan darurat diberikan cairan pengganti sehingga keadaan dehidrasi dapat diatasi. Cairan pengganti yang diberikan adalah glukosa 5% sampai 10% dengan keuntungan dapat mengganti cairan yang hilang dan berfungsi sebagai sumber energy, sehingga terjadi perubahan metabolisme dari lemak dan protein menuju kearah pemecahan glukosa. Dalam cairan dapat ditambahkan vitamin C, B kompleks atau kalium yang diperlukan untuk kelancaran metabolisme.
Selama pemberian cairan harus mendapat perhatian tentang keseimbangan cairan yang masuk dan keluar melalui kateter, nadi, tekanan darah, suhu, dan pernapasan. Lancarnya pengeluaran urin memberikan petunjuk bahwa keadaan wanita hamil berangsur-angsur membaik.
Pemeriksaan yang perlu dilakukan darah, urin dan bila mungkin fungsi hati dan ginjal. Bila keadaan muntah berkurang, kesadaran membaik, wanita hamil dapat diberikan makan minum dan mobilisasi.
3. Obat yang dapat diberikan
Memberikan obat pada hiperemesis gravidarum sebaiknya berkonsultasi dengan dokter, sehingga dapat dipilih obat yang bersifat teratogenik (dapat menyebabkan kelainan congenital cacat bawaan bayi).
Komponen (susunan obat) yang dapat diberikan adalah:
a. Sedative ringan
- Phenobarbital (luminal) 30 mgr
- Valium
b. Anti alergi
- Antihistamin
- Dramamin
- Avomin
c. Obat anti mual muntah
- Mediamer B6
- Emetrole
- Stimetil
- Avopreg
d. Vitamin
- Terutama vitamin B Kompleks
- Vitamin C
4. Menghentikan kehamilan
Pada beberapa kasus, pengobatan hiperemesis gravidarum tidak berhasil malah terjadi kemunduran dan keadaan semakin menurun sehingga diperlukan pertimbangan untuk melakukan gugur kandung. Keadaan yang memerlukan pertimbangan gugur kandung diantaranya:
a. Gangguan kejiwaan
- Delirium
- Apatis, somnolen sampai koma
- Terjadi gangguan jiwa ensefalopati Wernicke
b. Gangguan penglihatan
- Perdarahan retina
- Kemunduran penglihatan
c. Gangguan faal
- Hati dalam bentuk ikterus
- Ginjal dalam bentuk anuria
- Jantung dan pembuluh darah terjadi nadi meningkat
- Tekanan darah menurun
Dengan memperhatikan keadaan tersebut gugur kandung dapat dipertimbangkan pada hiperemesis gravidarum.