Sekalipun batas antara muntah yang fisiologis dan patologis tidak jelas, tetapi muntah yang menimbulkan gangguan kehidupan sehari-hari dan dehidrasi memberikan petunjuk bahwa wanita hamil telah memerlukan perawatan yang intensif.
Jangan Lewatkan:
Gambaran gejala hiperemesis gravidarum secara klinis dapat dibagi menjadi tiga tingkat:
1. Hiperemesis Gravidarum tingkat pertama
a. Muntah berlangsung terus
b. Makan berkurang
c. Berat badan menurun
d. Kulit dehidrasi tonusnya lemah
e. Nyeri di daerah epigastrium
f. Tekanan darah turun dan nadi meningkat
g. Lidah kering
h. Mata tampak cekung.
2. Hiperemesis gravidarum tingkat kedua
a. Penderita tampak lebih lemah
b. Gejala dehidrasi makin tampak mata cekung, tugor kulit makin kurang, lidah kering dan kotor
c. Tekanan darah turun, nadi meningkat
d. Berat badan makin menurun
e. Mata ikterik
f. Gejala hemokonsentrasi makin tampak: urin berkurang, badan aseton dalam urin meningkat
g. Terjadinya gangguan buang air besar
h. Mulai tampak gejala gangguan kesadaran, menjadi apatis.
i. Napas berbau aseton
3. Hiperemesis gravidarum tingkat ketiga
a. Muntah berkurang.
b. Keadaan umum wanita hamil makin menurun: tekanan darah turun, nadi meningkat, dan suhu naik; keadaan dehidrasi makin jelas.
c. Gangguan faal hati terjadi dengan manifestasi ikterus
d. Gangguan kesadaran dalam bentuk: somnolen sampai koma; komplikasi susunan saraf pusat (ensefalopati Wernicke): nistagmus perubahan arah bola mata, diplopia gambar tampak ganda, perubahan mental