Untuk membuktikan plasenta telah lepas dapat dilakukan pemeriksaan:
Jangan Lewatkan:
1. Perasat Kustner.
- Tali pusat dikencangkan
- Tali ditekankan di atas simfisis, bila tali pusat masuk kembali, berarti plasenta belum lepas.
2. Perasat Klein.
Parturien disuruh mengejan, sehingga tali pusat ikut serta turun atau memanjang bila mengejan dihentikan bila terjadi:
- Tali pusat tertarik kembali,berarti plasenta belum lepas
- Tali pusat tetap ditempat berarti plasenta sudah lepas.
3. Perasat Strasman.
- Tali pusat dikencangkan dan rahim diketok-ketok, bila getarannya sampai pada tali pusat berarti plasenta belum lepas.
4. Perasat Manuaba.
Tangan kiri memegang uterus pada segmen bawah rahim, sedangkan tangan kanan memegang dan mengencangkan tali pusat. Kedua tangan ditarik berlawanan, dapat terjadi:
- Tarikan terasa berat dan tali pusat tidak memanjang, berarti plasenta belum lepas.
- Tarikan terasa ringan (mudah) dan tali pusat memanjang, berarti plasenta telah lepas.
Plasenta dilahirkan secara Crede dengan dorongan pada fundus uteri.
Plasenta dikeluarkan dengan melakukan tindakan manual bila terjadi:
1. Perdarahan lebih dari 400 sampai 500 cc.
2. Terjadi retensio plasenta.
3. Bersamaan dengan tindakan yang disertai narkosa.
4. Terdapat anamnesa perdarahan habitualis.
Pengeluaran selaput janin (membrane) dilakukan sedemikian rupa sehingga selaputnya dapat keluar dengan utuh:
1. Plasenta yang telah lahir dipegang selanjutnya selaput ditarik dan dipilinkan seperti tali.
2. Ditarik dengan klem perlahan-lahan.
3. Dikeluarkan dengan manual atau digital.