Akne vulgaris (jerawat) merupakan kelainan folikuler umum yang mengenai folikel pilosebasea (folikel rambut) yang rentan dan paling sering ditemukan di daerah muka, leher serta badan bagian atas. Akne ditandai dengan komedo tertutup (whitehead), komedo terbuka (blackhead), papula, pustula, nodul, dan kista.
Jangan Lewatkan:
Akne merupakan kelainan kulit yang paling sering ditemukan pada remaja dan dewasa muda di antara usia 12 dan 35 tahun. Laki-laki dan perempuan terkena sama banyaknya, dengan insidensi tertinggi antara usia 14 dan 17 tahun untuk anak perempuan, serta antara dua usia 16 dan 19 tahun untuk anak laki-laki.
Kelainan kulit ini semakin nyata pada pubertas dan usia remaja, dan kenyataan tersebut mungkin terjadi karena fungsi kelenjar endokrin tertentu yang mempengaruhi sekresi kelenjar sebasea mencapai aktivitas puncaknya pada usia ini.
Akne tampaknya berakar dari interaksi faktor genetik, hormonal dan bakterial. Pada sebagian besar kasus terdapat riwayat akne dalam keluarga.
Patogenesis
Selama usia kanak-kanak, kelenjar sebasea berukuran kecil dan pada hakekatnya tidak berfungsi. Kelenjar ini berada di bawah kendali endokrin, khususnya hormon-hormon androgen.
Dalam usia pubertas, hormon androgen menstimulasi kelenjar sebasea dan menyebabkan kelenjar tersebut membesar pada mensekresikan suatu minyak alami, yaitu sebum, yang merembas naik hingga puncak folikel rambut dan mengalir ke luar pada permukaan kulit.
Pada remaja yang berjerawat, stimulasi androgenik akan meningkatkan daya responsif kelenjar sebasea sehingga akne terjadi ketika duktus pilosebaseus tersumbat oleh tumpukan sebum. Bahan yang bertumpuk ini akan membentuk komedo.