Pruritus Perianal

https://www.ilmukesehatan.comPruritus di daerah anus dan genital dapat terjadi akibat partikel kecil feses yang terjepit dalam lipatan perianal atau yang melekat pada rambut anus, atau akibat kerusakan kulit perianal karena garukan, keadaan basah dan penurunan resistensi kulit yang disebabkan oleh terapi kortikosteroid atau antibiotik.

Keadaan lain yang  dapat menyebabkan gatal-gatal di daerah sekitar anus (pruritus perianal) adalah iritan lokal seperti skabies serta tuma, lesi lokal seperti hemoroid, infeksi jamur atau kandida, dan infestasi cacing kerawit. Keadaan seperti diabetes melitus, anemia, hipertiroidisme dan kehamilan dapat pula menyababkan pruritus perianal.


BACA JUGA:  5 Faktor Mempermudah Infeksi Saluran Kemih

Pendidikan dan Pertimbangan Perawatan di Rumah.

 

Kepada pasien harus diinstruksikan untuk mengikuti prosedur pemeliharaan kebersihan diri (higiene) yang benar dan menghentikan pemakaian obat-obat yang dibeli bebas.

Daerah perianal harus dibilas dengan air suam-suam kuku dan kemudian dikeringkan dengan kapas. Kertas tisu yang sudah dibasahi sudah dapat dipakai untuk membersihkan diri setelah defekasi.

Sebagai bagian dari penyuluhan kesehatan, perawat harus memberitahukan kepada pasien untuk menghindari mandi rendam dalam air yang terlalu panas dan tidak memakai larutan busa sabun, natrium bikarbonat atau pun sabun deterjen yang semuanya dapat memperburuk kekeringan kulit.

BACA JUGA:  Informasi Perbedaan Herpes Zoster dan Herpes Kelamin

Untuk menjaga agar kulit perianal tetap kering, pasien harus menghindari pakaian dalam yang dibuat dari bahan sintetik. Preparat anestesi lokal tidak boleh digunakan karena kemungkinan terjadinya efek alergen. Pasien juga harus menghindari pemakaian preparat mekanis seperti pakaian yang kasar atau pakaian dari wol.