Ciri dan Tandanya adalah:
Jangan Lewatkan:
1. His mulai lebih sering dan makin kuat.
2. Menjelang pembuakaan lengkap, ketuban pecah.
3. Mulai merasa ingin mengejan dengan anus mulai terbuka.
4. Bagian terendah mulai tampak menonjol di perinum.
Untuk mengkoordinasikan semua kekuatan menjadi resultante optimal saat his dan mengejan dapat dilakukan:
1. Parturien diminta untuk merangkul kedua pahanya, sehingga dapat menambah pembukaan pintu bawah panggul.
2. Badan ibu dilengkungkan, sampai dagu menempel di dada, sehingga arah kekuatan menuju jalan lahir.
3. His dan mengejan dikerjakan berasmaan, sehingga kekuatannya optimal.
4. Saat mengejan napas ditarik sedalam mungkin dipertahankan, dengan demikian diafragma abdominal membantu dorongan ke arah jalan lahir.
5. Bila lelah dan his masih berlangsung, napas dapat dikeluarkan dan selanjutnya ditarik kembali untuk dipergunakan mengejan.
6. Melakukan observasi:
a. Denyut jantung janin setiap akhir his
b. Lingkaran Bandle
c. Penurunan bagian terendah janin
d. Kemungkinan terjadinya prolapsus bagian janin.