Tanda Persalinan
Jangan Lewatkan:
1. Terjadinya his persalinan.
His persalinan mempunyai sifat:
- Pinggang terasa sakit yang menjalar ke depan.
- Sifatnya teratur, interval makin pendek, dan kekuatannya makin besar.
- Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks.
- Makin beraktivitas (jalan) kekuatan makin bertambah.
2. Pengeluaran lendir dan darah (pembawa tanda).
Dengan his persalinan terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan:
- Pendataran dan pembukaan.
- Pembukaan menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis servikalis lepas.
- Terjadi perubahan karena kapiler pembuluh darah pecah.
3. Pengeluaran cairan.
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah menimbulkan pengeluaran cairan. Sebagian besar ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap. Dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsung dalam waktu 24 jam.
Pembagian Tahap Persalinan.
1. Persalinan kala I.
Yang dimasudkan dengan kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai pembukaan lengkap. Pada permulaan his, kala pembukaan berlangsung tidak begitu kuat sehingga parturien masih dapat berjalan-jalan.
Lamanya kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam sedangkan multiprimigravida sekitar 8 jam. Berdasarkan kurva friedman, diperhitungkan pembukaan primigravida 1 cm/jam dan pembukaan multigravida 2 cm/jam. Dengan perhitungan tersebut maka waktu pembukaan lengkap dapat diperkirakan.
2. Kala II atau Kala Pengusiran.
Gejala utama kala II (pengusiran) adalah
a. His semakin kuat, dengan interval 2 sampai 3 menit, dengan durasi 50 menit sampai 100 detik.
b. Menjelang akhir kala I ketuban pecah yang ditandai dengan pengeluaran cairan secara mendadak.
c. Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti keinginan mengejan, karena tertekannya fleksus Frankenhouser.
d. Kedua kekuatan, his dan mengejan lebih mendorong kepala bayi sehingga terjadi:
- Kepala membuka pintu
- Subocciput bertindak sebagai hipomoglion berturut-turut lahir ubun-ubun besar, dahi, hidung dan muka, dan kepala seluruhnya.
e. Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi luar, yaitu penyusuaian kepala pada punggung.
f. Setelah putar paksi luar berlangsung, maka persalinan bayi ditolong dengan jalan:
- Kepala dipegang pada os occiput dan di bawah dagu, ditarik curam ke bawah untuk melahirkan bahu depan, dan curam ke atas untuk melahirkan bahu belakang.
- Setelah kedua bahu lahir, ketiak dikait untuk melahirkan sisa badan bayi.
- Bayi lahir diikuti oleh sisa air ketuban.
g. Lamanya kala II untuk primigravida 50 menit dan multigravida 30 menit.
3. Kala III (pelepasan uri).
Setelah kala II, kontraksi uterus berhenti sekitar 5 sampai 10 menit. Dengan lahirnya bayi, sudah mulai pelepasan plasenta pada lapisan Nitabusch, karena sifat retraksi otot rahim.
Lepasnya plasenta sudah dapat diperkirakan dengan memperhatikan tanda-tanda di bawah ini:
- Uterus menjadi bundar.
- Uterus terdorong ke atas, karena plasenta dilepas ke segmen bawah rahim
- Tali pusat bertambah panjang
- Terjadi perdarahan
Melahirkan plasenta dilakukan dengan dorongan ringan secara Crede pada fundus uteri.
4. Kala IV (observasi).
Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan postpartum paling sering terjadi pada 2 jam pertama.
Observasi yang dilakukan:
- Tingkat kesadaran penderita.
- Pemeriksaan tanda-tanda vital: tekanan dara, nadi dan pernapasan.
- Kontraksi uterus
- Terjadinya perdarahan.
Perdarahan dianggap masih normal bila jumlahnya tidak melebihi 400 cc sampai 500cc.