Kelainan gizi yang berhubungan dengan vitamin A dapat berbentuk defisiensi maupun hypervitaminosis A.
Jangan Lewatkan:
Defisiensi Vitamin A
Defisiensi Vitamin A didiagnosa berdasarkan: kadar Vitamin A didalam darah, gejala-gejala xerophthalmia, dan anamnesa konsumsi makanan, serta kelainan kulit.
Kadar vitamin A total didalam darah pada seorang normal 30 ug/dl atau lebih. Kadar 20 – 30 ug/dl masih dapat diterima, meskipun pada tingkat yang dianggap rendah, yang mempunyai risiko lebih besar untuk timbulnya gejala-gejala defisiensi.
Kadar 10-20 ug/dl sudah termasuk kondisi hypovitaminosis, sedangkan kadar dibawah 10 ug/dl sudah dianggap avitaminosis, yang biasanya sudah disertai gejala-gejala klinis, seperti gejala xerophthalmia dan gejala-gejala kulit.
Anamnesa makanan akan membantu diagnose, dan menunjukkan hidangan yang tidak mengandung sumber yang kaya akan vitamin A atau prekursornya. Harus diingat bahwa beras praktis tidak mengandung karotin dan vitamin A bentuk lain.