Beberapa teori yang menyatakan kemungkinan proses persalinan:
Jangan Lewatkan:
1. Teori keterangan.
- Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu.
- Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat mulai.
- Contohnya, pada hamil gandda sering terjadi kontraksi setelah keregangan tertentu, sehingga menimbulkan proses persalinan.
2. Teori penurunan progeesteron.
- Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur hamil 28 minggu, dimana terjadi penimbunan jaringan ikat, pembuluh darha mengalami penyempitan dan buntu.
- Produksi progesteron mengalami penurunan, sehingga otot rahim lebih sensitif terhadap oksitosin.
- Akibatnya otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai tingkat penurunan progesteron tertentu.
3. Teori oksitosin internal.
- Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis parst posterior.
- Perubahan keseimbangan estrogen dan progesteron dapat mengubah sensitivitas otot rahim, sehingga sering terjadi kontraksi Braxton Hicks.
- Menurunkan konsentrasi progesteron akibat tuanya kehamilan maka oksitosin dapat meningkatkan aktivitas, sehingga persalinan dapat mulai.
4. Teori prostaglandin.
- Konsentrasi prostaglandin meningkat sehak umur hamil 15 minggu, yang dikeluarkan oleh desidua.
- Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulakan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan.
- Prostaglandin dianggap dapat merupakan pemicu terjadinya persalinan.
5. Teori hipotalamus-pituitari dan glandula suprarenalis.
- Teori ini menunjukkn pada kehamilan dengan anensefalus sering terjadi kelambatan persalinan karena tidak terbentuk hipotalamas teori ini di kemukakanĀ oleh linggin 1973.
- Malpar pada tahun 1933 mengangkat otak kelinci percobaan, hasilnya kehamilan kelinci berlangsung lebih lama.
- Pemberian kortikosteroid yang dapat menyebabkan maturitas janin, induksiĀ (mulainya) persalinan.
- Dari percobaan tersebut disimpulkan ada hubungan antara hipothalamuspituitari dengan mulainya persalinan.
- Glandula suprarenal merupakan pemicu terjadinya persalinan.
Bagaimana terjadinya persalinan masih tetap belum dapat dipastikan, besar kemungkinan semua faktor bekerja bersama sama, sehingga pemicu persalinan menjadi multifaktor.