Penyakit Yang Berhubungan Dengan Lemak

https://www.ilmukesehatan.comDalam fungsinya sebagai salah satu zat gizi penghasil utama energy, kekurangan konsumsi lemak akan mengurangi konsumsi kalori. Tetapi hal ini tidak begitu penting, karena kalori dapat pula dipenuhi oleh zat-zat gizi lain, yaitu karbohidrat dan protein. Bahkan di Indonesia sebagian besar kalori memang diberikan oleh karbohidrat, yang lebih murah dan lebih mudah didapat.

Dalam kaitan lemak sebagai pelarut vitamin, defisiensi lemak atau gangguan absorpsi lemak dapat memberikan gejala-gejala defisiensi vitamin yang larut lemak, misalnya vitamin A dan Vitamin K.


Ternyata pada kondisi yang memberikan hambatan penyerapan lemak, gejala-gejala defisiensi kedua vitamin itu dapat timbul, dan pernah dilaporkan. Ini terjadi pada gangguan ekskresi empedu.

 
BACA JUGA:  Profilaksis Penularan HIV Dari Ibu Ke Bayi

Lemak didalam hidangan memberikan kecenderungan meningkatkan kadar kolesterol darah, terutama lemak hewani yang mengandung asam lemak jenuh rantai panjang.

Kolesterol yang tinggi bertalian dengan peningkatan prevalensi penyakit hipertensi. Metabolisme lemak mengahasilkan Acetyl-CoA. Dari Acetyl-CoA ada jalur metabolisme kearah sintesa kolesterol melalui asam kynurenat.

Juga kelebihan konsumsi energy dalam bentuk karbohidrat memberikan sintesa kolesterol yang meningkat (kolesterol andogen). Karena itu pada orang yang mengalami obesitas (kegemukan) terdapat kadar kolesterol darah yang tinggi.