Gejala dan Pencegahan Kutu Kepala

https://www.ilmukesehatan.comKutu kepala (pedicus capitis) adalah parasit yang hidup dari darah (manusia). Sering kali terdapat diruangan umum, seperti bioskop, sekolah dan di tempat banyak orang yang saling bersentuhan.

Kutu menyebarkan diri hanya dengan jalan kontak langsung karena tidak bisa terbang atau loncat. Setiap orang dapat dihinggapi kutu rambut, jadi tidak tergantung dari keadaan hygienenya. Kutu rambut lebih menyukai kepala yang sudah dicuci bersih dari pada rambut yang terlantar dengan banyak serpihan.


BACA JUGA:  Penyakit Alergi Dingin

Siklus hidupnya

 

Besar kutu rambut ± 3 mm dan menghuni bagian-bagian tubuh yang berambut, yakni kepala dan sekitar kemaluan. Dengan enam kaki yang memiliki kaitan di ujungnya, kutu mengaitkan diri pada rambut.

Dengan moncongnya dua atau tiga kali sehari dia mengisap darah dari kulit. Perbanyakannya terjadi pesat sekali, dengan bertelur ± 8 telur sehari (sebesar ±0,8 mm).

Telur ini satu persatu diletakkannya pada pangkal rambut ± 1 cm dari dari kulit dengan pelekat yang cepat mengeras. Setelah 6 hari telur akan menetas dan keluarlah ulat (larva), yang dalam waktu 9 hari sudah menjadi kutu dewasa. Siklus hidup dikulit adalah ± 30 hari, di “luar” manusia hanya beberapa hari.

BACA JUGA:  Diagnosis dan Penatalaksanaan Pada Pasien dengan Penyakit Goiter Endemik

Gejalanya

Infeksi dengan kutu kepala tampak adanya telur-telur yang dapat dilihat dengan nyata pada pangkal rambut, kebanyakan dibelakang telinga dan ditengkuk, sebagai bintik-bintik putih yang sangat mirip ketombe. Akibat sengatannya timbul rasa gatal yang terus-menerus dan tidak dapat diredakan dengan menggaruk.

Pencegahan

Infeksi dengan kutu rambut praktis tidak dapat dicegah. Pengawasan terhadap adanya telur dirambut dapat dilakukan dengan menggunakan sisir serit, yang gigi-giginya tersusun sangat rapat. Dengan demikian telur-telur dilepaskan dari rambut sebelum sempat berkembang menjadi kutu dewasa.