Asma (bahasa yunani: terengah-engah) atau bengek sering kalin berlatar belakang alergi diiringi proses peradangan, sedangkan bronkhitis pada umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri.
Jangan Lewatkan:
Kedua gangguan ini termasuk COPD (Cronic Obstructive pulmonary Diseases), yaitu penyakit paru Obstruktif Kronis (PPOK), yang dahulu disebut CARA (Chronic Aspecific Respiratory Diaseases), kedua gangguan bercirikan penyumbatan cabang tenggorok, disertai pengembangan selaput lendir dan keluarnya dahak kental dan berlebihan pada bronkitis.
Semua efek itu mempersulit masuknya udara ke paru-paru. Gejala utama dari asma adalah napas yang berbunyi dan sesak napas berkala.
Pencegahan serangan
Penderita asma hendaknya menaati sejumlah tindakan umum untuk mencegah timbulnya serangan, antara lain:
a. Berhenti merokok karena asap rokok mengakibatkan penciutan bronchi dan memperburuk asma, terutama pada anak yang turut menghirup asap rokok;
b. Menyingkirkan semua rangsangan luar, terutama hewan piaraan. Rumah perlu dibersihkan setiap hari dengan saksama supaya bebas dari tungau;
c. Fisioterapi, guna memudahkan pengeluaran dahak, terutama bermanfaat pada anak;
d. Lingkungan udara sebaiknya hangat dan lembap dari pada dingin dan kering;
e. Mencegah infeksi virus dengan vaksinasi (fluenza).