Daya Kerja dan Manfaat Serat Gizi dalam Makanan

https://www.ilmukesehatan.comSerat gizi

Serat Gizi adalah serat-serat nabati, yang terdapat pada dinding-sel dari jenis-jenis padi, buncis dan sayur-mayur lain serta buah-buahan.


Secara kimiawi serat-serat ini terdiri dari selulosa, hemiselulosa, pektin dan lignin. Zat ini dalam usus tidak atau hampir tidak dirombak maupun dicernakan karena tidak terdapat enzim yang sesuai. Oleh karena itu sebagian besar dikeluarkan dengan tinja dalam keadaan utuh.

 

Selain serat-serat tersebut di atas, juga zat-zat tertentu-yang bentuknya tidak jelas sebagai serat –dianggap termasuk kelompok serat gizi. Misalnya pektin (dalam buah apel dan bagian putih kulit jeruk Bali/graperfruit), jenis-jenis gom dan zat lendir.

BACA JUGA:  Bentuk dan Fungsi Wasir

Daya kerja

Berkat struktur kimiawinya yang berbentuk anyaman kompleks, semua serat gizi tersebut di atas berdaya menyerap dan mengikat banyak molekul air, dengan demikian mampu mengembang dengan kuat.

Isi usus yang mengandung banyak serat volumenya diperbesar dan tekanan demikian menstimulir peristaltik serta memperlancar pengeluaran tinja. Di samping frekuensi buang air besar meningkat, juga tinja bertambah banyak dan menjadi lunak.

Selain itu juga terjadi perubahan dalam susunan bakteri-usus (flora) serta terbentuk beberapa asam organik (asetat, laktat dan formiat) akibat kerja enzim-enzim bakteri.

BACA JUGA:  Informasi Kedokteran Seputar Gejala Klinis Skizofrenia

Asam-asam ini turut bekerja sebagai pencahar dengan merangsang langsung dinding usus serta melalui proses penarikan air (osmosis).

Pengaruh regulasi dari serat-serat terhadap peristaltik usus besar, volume konsistensi tinja tidak hanya tampak pada obstipasi. Pada diare dengan penurunan isi-usus yang terlampau pesat, serat-serat tertentu justru berdaya memadatkan tinja, antara lain pektin.