Program Vaksinasi Untuk Pencegahan Penyakit Infeksi

https://www.ilmukesehatan.comPenyakit yang dapat dicegah vaksin

Program vaksinasi telah secara nyata menurunkan morbiditas dan mortalitas yang dikaitkan dengan sejumlah penyakit infeksi. Tujuan dari program vaksinasi adalah untuk melebarkan skala pencegahan penyakit infeksi yang spesifik agar tidak terjadi dalam populasi.


Keputusan kesehatan masyarakat tentang implementasi kampanye vaksin sangat kompleks. Risiko dan keuntungan untuk individu dan masyarakat harus dievaluasi dalam morbiditas, mortalitas, dan keuntungan keuangannya.

 

Program vaksinasi yang berhasil adalah untuk pencegahan cacar, campak, gondongan (mumps), rubella, polio, difteria, pertusis, dan tetanus.

Eradikasi terhadap cacar (pada tahun 1979) dan program vaksinasi cacar yang tidak diteruskan digunakan sebagai model untuk vaksinasi dan rencana eradikasi menyeluruh.

Saat ini terdapat 27 vaksin yang terdaftar di Amerika Serikat. Vaksin dibuat dari preparat antigen dalam suspensi dan dimaksudkan untuk membentuk respons antibody manusia untuk melindungi pejamu terhadap masuknya organism.

BACA JUGA:  Menurunkan Risiko Infeksi Penyakit Saat Merawat Pasien di Rumah

Tidak ada vaksin yang secara sempurna aman untuk semua resipen. Beberapa orang alergi terhadap antigen atau telah membawa sebagai carrier.

Pada saat organism hidup digunakan sebagai antigen, penyakit nyata (sering dengan keadaan termodifikasi) mungkin akan muncul. Sangat penting bahwa kontraindikasi terhadap pemasukan vaksin diperhatikan.

Petunjuk yang detil tentang mereka yang mengalami alergi dan komplikasi lain harus merupakan informasi yang disediakan yaitu meliputi pendinginan, penyimpanan, dosis, dan cara pemberian.

Variasi dari jadwal pemberian vaksin harus dibuat berdasarkan kasus perkasus bergantung pada factor risiko pasien dan kemampuan untuk dapat meneruskan vaksinasi pada waktu yang telah ditentukan.

BACA JUGA:  Kesedihan Membuat Orang Berpikir Lebih Cerdas

Sebagai contoh, meskipun dosis pertama dari vaksin campak direkomendasikan pada usia 12 sampai 15 bulan, bayi, pada Negara yang berkembang (yang berkontribusi campak pada morbiditas dan mortalitas pada masa anak) harus divaksinasi pada usia 9 bulan.

Jadwal diperbaiki sesuai bukti epidemiologic, dan perawat dinasehatkan untuk mengkonsultasikan Centers for Disease Control (CDC) untuk menentukan kapan jadwal yang paling baru dipublikasikan.

Rekomendasi vaksin untuk orang dewasa direncanakan untuk melindugi mereka dari penyakit yang  menigkatkan risiko mereka terhadap penyakit infeksi, mereka yang berpotensi terpajan, dan mereka yang mungkin terpajan pada agens infeksi selama perjalanan.

BACA JUGA:  Penyebab dan Pengobatan Attention Deficit Hyperactivity Disorder

Imunosupresi orang dewasa (meliputi mereka yang telah mengalami splenektomi) harus divaksinasi untuk pneumokokus, meningokokus, dan H. influenza.

Petugas perawatan kesehatan harus telah mendapatkan vaksinasi lengkap untuk campak, mumps, dan Rubella. Disini direkomendasikan bahwa semua kelompok orang dewasa diatas dan mereka dengan asma atau kondisi pernapasan  kronik menerima vaksin influenza rutin tiap tahun.

Kontraindikasi

Ada beberapa kondisi dimana jadwal pemberian vaksin  berubah. Pasien yang sebelumnya mengalami reaksi anafilaksis, pasien yang sebelumnya mengalami ensefalopati dalam 7 hari dari dosis difteria, dan tetanus sebelumnya (DPT), atau mereka yang mangalami gejala sisa sedang atau berat setelah dosis sebelumnya