Kanker adrenal adalah kanker yang terbentuk di jaringan kelenjar adrenal (dua kelenjar yang terletak tepat di atas ginjal). Kanker adrenal merupakan suatu penyakit yang sangat langka terjadi.
Jangan Lewatkan:
Perlu di ketahui bahwa kelenjar adrenal merupakan kelenjar berbentuk segitiga dan terletak di bagian atas setiap ginjal. Kelenjar ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian luar yang dikenal sebagai korteks adrenal, dan bagian dalam yang disebut medula adrenal.
Kedua bagian tersebut memproduksi beberapa hormon yang mengontrol detak jantung, tekanan darah, dan fungsi tubuh yang penting.
Pada saat sel-sel di kelenjar ini berkembang tak terkendali, kondisi ini bisa menghasilkan tumor. Tumor tersebut dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak bukan merupakan kanker karena tidak menyebar ke bagian lain, sedangkan tumor ganas adalah kanker dan bisa mempengaruhi bagian tubuh lain.
Penyakit kanker ini timbul disebabkan oleh cara hidup seseorang yang kurang memperhatikan kesehatan. Kehidupan kerja yang cepat, diet yang tidak sehat, tekanan psikologis yang berat dan lain-lain. Di bawah tekanan dari serangkaian faktor, semakin banyak orang yang terganggu oleh tekanan darah tinggi. Hipertensi dengan kanker adrenal memiliki hubungan erat.
Saat ini, faktor-faktor penyebab kanker adrenal belum diketahui secara pasti namun, faktor keturunan diduga menjadi salah satu pemicunya.
Faktor-faktor lain penyebab kanker adrenal adalah :
1. TBC pada jaringan adrenal
setelah tuberkulosis atau TBC pada adrenal terkendali dengan baik, maka disfungsi adrenal kronis yang disebabkan oleh penyakit akan berkurang.
2. Gangguan autoimun
penyakit autoimun mendadak yang disebabkan oleh atrofi korteks adrenal ini dianggap penyebab kanker yang paling umum.
3. Tumor ganas di bagian tubuh lainnya yang mengalami metastasis pada kelenjar adrenal
persentasinya kanker adrenal 26% -50%, kanker pencernaan, kanker paru, kanker payudara, kanker tiroid, melanoma, dll.
Jenis Kanker Adrenal
Berikut adalah jenis-jenis kanker kelenjar adrenal :
1. Adrenocortical carsinoma
Ini adalah jenis paling umum kanker adrenal yang berkembang di wilayah korteks kelenjar adrenal. Kanker ini terutama ditemukan pada orang dewasa, sebagian besar pada usia 40-an.
2. Pheochromocytoma
Ini merupakan penyakit langka yang dimulai di medula adrenal, terutama dalam sel-sel yang menghasilkan epinefrin dan norepinefrin. Kanker ini terutama ditemukan pada orang dewasa di usia 30-an hingga 40-an tahun.
3. Neuroblastoma
Kanker ini berkembang di daerah medula kelenjar adrenal, terutama dalam sel-sel saraf yang belum berkembang. Neuroblastoma umum terjadi pada anak-anak dan bayi dengan gejala sakit perut dan tulang.
Gejala Kanker Adrenal
Gejala kanker tergantung pada jenis tumor yaitu apakah suatu tumor fungsional atau non-fungsional. Tumor fungsional menyebabkan produksi berlebih dari hormon adrenalin, sedangkan tumor non-fungsional tidak menghasilkan hormon. Jadi, gejala yang dihasilkan oleh tumor kanker fungsional berhubungan dengan kelainan yang disebabkan oleh kelebihan produksi hormon.
Kelebihan produksi kortisol, misalnya, dapat berkembang menjadi sindrom Cushing, yang ditandai dengan intoleransi terhadap glukosa, obesitas, tekanan darah tinggi, pertumbuhan rambut yang berlebihan, osteoporosis, batu ginjal, dan ketidakteraturan menstruasi pada wanita.
Kelebihan produksi hormon wanita dapat menyebabkan pubertas dini dan perdarahan vagina pada wanita yang telah mencapai menopause.
Di sisi lain, jika tumor menyebabkan sekresi berlebihan dari hormon pria atau androgen pada wanita, maka dapat memicu perkembangan sifat-sifat laki-laki seperti pertumbuhan berlebih rambut tubuh dan suara yang menjadi berat.
Demikian pula, kelebihan produksi estrogen pada laki-laki akan menimbulkan pengembangan sifat-sifat wanita seperti pembesaran payudara pada pria.
Tumor non-fungsional tidak menunjukkan gejala ini. Namun gejala lain bisa muncul seperti rasa sakit di perut dan panggul. Beberapa gejala lainnya termasuk demam, berat badan yang naik dan turun, munculnya jerawat berlebihan, tekanan darah tinggi, dll
Diagnosis dan Pengobatan Kanker Adrenal
Karena dalam banyak kasus tumor kanker di kelenjar adrenal merangsang produksi hormon berlebih, diagnosis bisa dimulai dengan tes darah untuk menentukan tingkat hormon adrenalin dalam darah. Langkah selanjutnya untuk mendeteksi penyakit ini adalah melakukan X-ray dan CT (computed tomography) scan yang dapat memberikan gambar rinci kelenjar adrenal.
Pencitraan resonansi magnetik kadang-kadang juga digunakan untuk diagnosis untuk memberikan gambar rinci melalui bantuan medan magnet. Biasanya tes ini cukup untuk mendiagnosis kanker di kelenjar adrenal, namun dalam beberapa kasus biopsi mungkin diperlukan.
Pengobatan akan tergantung pada ukuran serta lokasi kanker. Jika berukuran kecil (kurang dari 5 cm) dan non kanker, tumor dapat diangkat dengan bantuan operasi laparoskopi yang melibatkan penyisipan serat optik melalui sayatan kecil yang dibuat di perut atau punggung. Jika tumor berukuran besar dan merupakan kanker, maka sayatan besar dibuat di perut atau punggung untuk kemudian dilakukan operasi.
Kemoterapi dan terapi radiasi juga merupakan bagian dari pengobatan kanker. Kemoterapi melibatkan penggunaan obat-obatan tertentu untuk menghancurkan sel kanker, sedangkan pada terapi radiasi, sinar-X atau partikel lain digunakan untuk membunuh sel kanker.
Kanker adrenal sulit di diagnosis pada tahap awal. Pada saat pasien didiagnosa, kanker umumnya sudah menyebar ke daerah sekitarnya dan mempengaruhi berbagai organ lain seperti hati, tulang, dan rongga perut.