Biasanya kondisi kesehatan tulang dapat memicu kegemukan, namun dengan pola makan tertentu risiko itu bisa dicegah tanpa harus mengorbankan kesehatan tulang. Bagaimana tulang dapat membuat gemuk dengan menunjukkan bagian dalam tulang paha manusia. Ia juga menjelaskan bahwa ada bagian tulang yang tidak berongga dalam tubuh. Bagian tak berongga itu dipenuhi dengan sumsum tulang merah di mana sel-sel darah merah diproduksi.
Jangan Lewatkan:
Bersamaan dengan sumsum tulang, ada endapan lemak di bagian dalam tulang. Lemak di tulang mengeluarkan bahan kimia penting yang disebut ‘leptin’. Ada hubungan antara lemak dalam tulang dan rasa lapar yang dimiliki ketika tubuh tidak benar-benar lapar. Leptin dibuat oleh sel-sel lemak dan dikeluarkan untuk memberitahu otak bahwa tubuh tidak perlu makan makanan lagi sebab lemak di dalam tubuh sudah cukup banyak.
Leptin bekerja seperti sistem sinyal lalu lintas. Ketika berada dalam berat badan yang sehat, sistem leptin memberi sinyal lampu hijau kepada tubuh bahwa waktunya untuk makan. Sistem leptin kemudian memberi sinyal lampu merah untuk memberitahu otak bahwa tubuh telah makan dan tidak membutuhkan makanan lagi. Ketika mulai mengalami kelebihan berat badan, tubuh mulai menyimpan lemak tidak hanya di perut, tetapi dalam tulang juga. Timbunan lemak di tulang inilah yang mengacaukan sistem.
Kelebihan lemak di tulang mengirimkan pesan membingungkan ke otak yang memblokir sinyal leptin sehingga sulit memutuskan apakah benar-benar lapar atau tidak, seperti lampu kuning yang menyala terus menrus. Hal ini menyebabkan orang-orang bertambah berat badannya sebab tidak dapat mendengar sinyal tubuh. Proses ini dapat dibalik dengan hanya mengurangi beberapa kilogram berat badan yang akan menyebabkan otak merespon sinyal leptin dengan tepat. Kurangi berat badan sehingga tubuh dapat mulai mendengar sinyalnya dan akan mulai mengambil langkah ke arah yang inginkan dengan sendirinya.