Faktor Gagalnya Pertumbuhan Bayi

Faktor Gagalnya Pertumbuhan BayiSebagian bayi tidak memiliki berat badan normal selama pertumbuhan. Tingkat perkembangan dan berat badan bayi sangat berbeda dengan anak dengan pertumbuhan normal.

Gagalnya pertumbuhan pada bayi ditandai dengan kenaikan berat badan yang tidak sesuai usia anak, masalah ini terkadang didapati pada bayi di bawah usia 2 tahun.


Hal ini sangat umum bagi bayi dengan berat badan rendah yang disebabkan beberapa faktor seperti, berat tidak normal setelah lahir, faktor sosial dan faktor psikologis.

 
BACA JUGA:  Informasi Penyakit Diare

Penyebab:

Penyebab umum yang ditemukan karena sindrom Down dan sindrom Turner. Faktor kelahiran juga menyebabkan masalah ini pertumbuhan berat badan normal karena kurangnya produksi hormon tiroid atau hormon pertumbuhan pada anak.

Beberapa anak dengan gangguan saraf, faktor kemiskinan, ketidak tahuan orangtua dalam merawat anak, dan pola makan anak yang tidak teratur juga penyebab gagalnya pertumbuhan anak.

Masalah ini juga ditemukan pada anak yang disebabkan oleh penyakit hati, cystic fibrosis, penyakit celiac, penyakit radang usus, diare, prematur, bayi dengan infeksi kronis seperti HIV atau karena gangguan paru dan masalah ginjal.

BACA JUGA:  Penyakit Leptospira dan Pengobatannya

Gejala:

Bayi yang dikategori dalam masalah yaitu bayi dengan pertumbuhan lebih pendek dan lebih kecil daripada anak-anak dengan usia yang sama.

Masalah pertumbuhan bayi dapat dilihat langsung melalui fisik yang biasanya ditandai dengan berat badan tidak normal dan lambatnya proses merangkak, duduk dan berdiri.

Ketika bayi keseringan menangis, kelihatan lesu dan sembelit juga merupakan gejala gagalnya pertumbuhan bayi.

Diagnosa:

Dokter akan melihat pertumbuhan anak secara langsung. Dokter biasanya menyarankan orangtua untuk melakukan profil darah, tes hormon untuk mengukur tingkat tiroid, uji keseimbangan elektrolit, tes urine dan sinar X-ray.

BACA JUGA:  Referat Penyakit Kardiomiopati Hipertrofik yang Mematikan

Pengobatan:

Bayi akan diberikan asupan gizi, dan vitamin sesuai tingkat penyakit. Jika bayi melakukan rawat inap, akan mengesampingkan masalah seperti dehidrasi, anemia, dan infeksi, karena anak memakai cairan infus.