Kerusakan Otak Disebabkan Kurang Gizi

Sepertinya di indonesia saat ini mengalami dua masalah serius dalam gizi yaitu gizi kurang dan gizi lebih atau obesitas. Tapi kerusakan otak akibat gizi kurang lebih bersifat irreversible dibanding kerusakan otak akibat obesitas. Hal ini karena obesitas terjadi lebih lambat dibandingkan dengan gizi buruk, meski keduanya sama-sama bahaya. Puncak anak mengalami obesitas biasanya setelah berusia 2 tahun, saat itu anak sudah bisa terlebih dahulu baru mengalami obesitas.

Sedangkan anak yang mengalami gizi buruk biasanya terjadi sebelum usia 2 tahun yang membuat pertumbuhan dan perkembangan otaknya menjadi terhambat lebih dulu padahal saat itu adalah masa kritis untuk mendapatkan nutrisi terbaik karena otak yang terbentuk akan digunakan seumur hidup, dan kondisi ini bersifat irreversible. Diketahui 80 persen otak terbentuk saat ia berusia di bawah 2 tahun, sedangkan saat berusia 6 tahun otak yang terbentuk sudah mencapai 95 persen dan sisanya yang 5 persen setelah ia berusia 6 tahun.


BACA JUGA:  Virus Hepatitis yang Ditularkan Melalui Rute Fekal Oral

Selain itu nutrisi dan stimulasi merupakan bahan dasar pembentukan otak anak, kalau salah satu dari dua hal ini ada yang tidak ada maka otak bisa menjadi tidak normal. Hal ini karena nutrisi diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak serta proses myelination, sedangkan stimulasi diperlukan untuk pembentukan sinaps (penghubung antar sel-sel otak). Jika stimulasi dilakukan secara dini dan berulang maka sinaps akan semakin kuat. Tapi jika anak kurang mendapatkan stimulasi, maka sel-sel otaknya tidak memiliki jaringan penghubung.

 
BACA JUGA:  Malaria Tropika dan Malaria Tersiana

Stimulasi harus dilakukan sedini mungkin karena otak anak tidak tumbuh dan berkembang secara terus menerus. Kalau mau anak pintar jangan hanya pas lihat raport saja, tapi sejak masa kehamilan. kalau benar maka bisa menghasilkan cikal bakal yang bagus. Sementara itu nutrisi yang baik dan optimal untuk tumbuh kembang anak diusia dini harus seimbang dan sesuai dengan usianya, tidak boleh kekurangan tapi juga jangan berlebihan serta nutrisi ini bisa dipergunakan untuk pemenuhan energi (kalori), proses tumbuh kembang dan fungsi-fungsi spesifik pertahanan tubuh.