Ternyata susu bekerja lebih baik untuk mengatasi dehidrasi pada anak berusia 8 sampai 10 tahun daripada cairan elektrolit bahkan air. Penelitian yang dilakukan di Program Latihan dan Kesehatan Anak di McMaster University di Ontario, Kanada menguji kemampuan beberapa jenis minuman yang efektif untuk mengurangi dehidrasi pada anak usia sekolah. Penelitian ini dilakukan pada anak-anak setelah mereka melakukan kegiatan fisik. Anak-anak melakukan latihan fisik di sebuah ruangan yang suhunya telah diatur sedemikian rupa, lalu mereka diberi minuman setelah berolahraga, air atau susu. Para peneliti lalu mengukur kadar dehidrasi pada anak. Hasil dari penelitian ini dipresentasikan bulan Septembe pada pertemuan the European Group for Pediatric Exercise Physiology. Dan dalam sebuah konfrensi pers, Brian Timmons, ketua penelitian ini mengatakan,
Jangan Lewatkan:
Susu lebih baik daripada jenis minuman suplemen atau air karena susu kaya akan kandungan protein, karbohidrat, kalsium, dan elektrolit. Perlu dicatat pula, penelitian ini didanai oleh para petani penghasil susu di Kanada. Selain itu, beberapa penelitian yang telah dilakukan juga memberikan hasil yang hampir sama: Hasil dari sebuah penelitian pada tahun 2007 yang telah diterbitkan oleh the British Journal of Nutrition menemukan bahwa setiap orang yang meminum susu setelah berolahraga akan memiliki keseimbangan cairan positif di dalam tubuhnya selama masa pemulihan, sedangkan mereka yang meminum air atau suplemen memang akan mengurangi dehidrasi, tetapi setelah satu jam meminum dua jenis cairan tersebut, tubuh mereka akan kembali mengalami dehidrasi. Dan hasil penelitian pada tahun 2008 yang diterbitkan oleh the European Journal of Applied Physiology menemukan bahwa susu bubuk lebih efektif menggantikan keringat yang keluar daripada minuman berkarbohidrat dan cairan elektrolit.