Telinga Berdetak Seperti Detak Jantung

Telinga Berdetak Seperti Detak JantungTelinga merupakan indera yang ada pada tubuh manusia yaitu pendengar yang memiliki fungsi menangkap suara atau bunyi-bunyian, namun bagaimana jika tidak ada sumber bunyi di luar pendengaran? Pernahkah Anda merasakan atau mendengar seperti ada getaran dengung, berdenging bahkan berdetak seperti jantung. Mengapa bisa demikian?

Ketika telinga berdengung, berdenging atau berdetak, dalam kehidupan masyarakat hal ini biasanya dianggap sebagai sebuah tanda yang memiliki arti atau makna yang berbeda. Namun dalam artikel ini ilmukesehatan.com akan membahasa masalah ini dalam sudut pandang ilmu kedokteran.


Jika kita membawa dalam sudut pandang kedokteran hal ini disebut dengan tinnitus yang berarti suara yang terdengar pada telinga tanpa adanya sumber suara dari luar (sumber eksternal). Suara tersebut dapat berupa suara dering, bersiul, berdengung, berdenging, berkicau, mendesis, menderu, atau bahkan menjerit-jerit.

 

Gelombang suara berjalan melalui saluran telinga hingga bagian dalam, di mana sel-sel rambut di bagian koklea membantu mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik yang kemudian dihantarkan oleh saraf pendengaran ke korteks otak. Ketika sel-sel rambut yang rusak, misalnya oleh suara keras atau obat-obatan, sirkuit di otak tidak menerima sinyal yang mereka harapkan. Hal ini merangsang aktivitas abnormal di neuron, yang menghasilkan ilusi suara, atau tinnitus, termasuk telinga berdenging.

BACA JUGA:  Penyakit Kista Ganglion Kaki

Ada dua jenis utama tinnitus, yaitu:

  • Tinnitus Pulsatile. Yaitu suara berdenyut atau berdetak (seperti detak jantung) tinnitus jenis ini sering disebabkan oleh suara yang berasal dari gerakan otot di dekat telinga, perubahan dalam saluran telinga, atau aliran darah (vaskular) di wajah atau leher.
  • Tinnitus Nonpulsatile. Penyebab tinnitus atau telinga berdenging ini adalah masalah pada saraf pendengaran. seseorang yang mengalaminya akan mendengar suara di salah satu atau kedua telinga. Terkadang seolah mendengar suara yang datang dari dalam kepala.

Penyebab Telinga Berdengung ( Tinnitus )

Penyebab tinnitus yang paling sering adalah gangguan pendengaran yang terjadi dengan penuaan (presbikusis) dan sering mendengar suara keras atau bising (trauma akustik).

Telinga berdenging juga dapat terjadi pada semua jenis gangguan pendengaran dan mungkin merupakan gejala dari hampir semua gangguan telinga. Secara lebih lengkap berikut penyebab telinga berdenging lainnya:

  • Kotoran telinga yang menumpuk.
  • Obat-obatan, terutama antibiotik atau yang mengandung aspirin.
  • Minuman beralkohol atau berkafein dalam jumlah berlebihan.
  • Infeksi telinga atau gendang telinga bocor.
  • Masalah pada mulut dan gigi, seperti masalah pada sendi rahang (temporomandibula joint) Cedera, seperti pukulan atau benturan langsung ke telinga atau kepala.
  • Cedera pada telinga bagian dalam setelah menjalani operasi atau terapi radiasi di daerah kepala dan leher.
  • Perubahan tekanan pada lingkungan yang begitu cepat (barotrauma).
  • Penurunan berat badan drastis atau kekurangan gizi atau diet yang berlebihan.
  • Gangguan pada aliran darah (vaskular), seperti aterosklerosis karotid, arteri-vena (AV) malformasi, dan tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Gangguan saraf (neurologis), seperti multiple sclerosis atau migrain.
BACA JUGA:  Teori Tentang AIDS

Penyakit lain yang dapat menyebabkan telinga berdenging antara lain:

  • Neuroma akustik (semacam tumor)
  • Anemia
  • Labyrinthitis
  • Penyakit Ménière
  • Otosklerosis
  • Penyakit tiroid

Cara Mengatasi Telinga Berdenging Telinga berdenging yang hanya berlangsung sebentar atau datang dan pergi, tidak memerlukan pengobatan. Periksalah ke dokter apabila telingan berdenging (tinnitus) disertai dengan gejala lain seperti pendengaran menurun, atau tidak kunjung hilang.

Cara mengatasi telinga berdenging adalah dengan mengetahui penyebabnya terlebih dahulu, kemudian terapi akan disesuaikan. Misalnya karena kotoran telinga yang menumpuk, maka membersihkannya akan dapat menghilangkan tinnitus yang terjadi. Karena begitu banyaknya penyebab tinnitus, maka perlu bantuan dokter untuk mendeteksi sekaligus terapinya.

Saat ini memang tidak ada obat yang bisa mengatasi tinnitus, suplemen, ataupun obat herbal belum ada yang efektif mengatasi telinga berdenging. Termasuk ginkgo biloba, yang sering dipromosikan untuk tujuan ini. Beberapa pasien percaya bahwa akupunktur membantu dapat, tetapi nyatanya juga telah diketahui tidak lebih efektif dibanding plasebo (obat yang bukan obat).

BACA JUGA:  Penyakit Asam Urat

Akan tetapi dalam beberapa kasus penggunaan obat dapat membantu mengurangi keparahan gejala atau komplikasi telinga berdenging. Obat yang biasanya digunakan antara lain (harus dengan resep dokter):

Antidepresan trisiklik, seperti amitriptyline dan nortriptyline. Namun, obat ini hanya digunakan untuk tinnitus yang parah, mengingat efek sampingnya yang juga merepotkan, termasuk mulut kering, penglihatan kabur, sembelit dan masalah jantung.

Alprazolam (Niravam, Xanax) dapat membantu mengurangi gejala tinnitus, tetapi memiliki efek samping dapat termasuk rasa kantuk dan mual, bahkan dapat menyebabkan ketagihan.

Tips Mengatasi atau setidaknya meminimalisir telinga berdenging yang dapat kita lakukan sendiri di rumah antara lain:

  • Menghindari iritan. Kurangi paparan terhadap hal-hal yang dapat membuat tinnitus lebih parah. Contohnya suara keras, kafein dan nikotin.
  • Mendengar bunyi-bunyian. Suara kipas angin, musik yang lembut atau radio-volume rendah dapat membantu menutupi suara tinnitus.
  • Kelola stres. Stres dapat membuat telinga berdenging menjadi lebih buruk. Manajemen stres, baik melalui terapi relaksasi, biofeedback atau olahraga, dapat memberikan bantuan.
  • Kurangi konsumsi alkohol. Alkohol memiliki efek melebarkan pembuluh darah, sehingga menyebabkan aliran darah yang lebih besar, terutama di daerah telinga bagian dalam yang akan memperparah telinga berdenging.