Lichen Planus

https://www.ilmukesehatan.comLichen planus adalah suatu penyakit kulit biasa yang seringkali mempunyai manifestasi mukosa. Etiologi dan patogenesisnya tidak diketahui, meskipun bukti menunjukkan bahwa Lichen Planus adalah kelainan imunologik, kemungkinan suatu penyakit autoimun, dimana limfosit T merusak lapisan sel basal dari epitel yang terkena.

Subset sel T CD4 maupun CD8 sudah dijumpai dalam populasi limfosit submukosa. Orang yang gugup dan emosional merupakan predisposisi untuk Lichen Planus.


Sebagian besar pasien adalah wanita di atas usia 40 tahun. penyakit tersebut menunjukkan kemunduran dengan periode-periode peredaan dan kekambuhan.

 
BACA JUGA:  Karsinoma Sel Skuamosa

Lesi-lesi kulit dari Lichen Planus pada awalnya terdiri atas papula-papula kecil, puncaknya rata, merah dengan tengahnya berlekuk. Lesi-lesi tersebut dapat membesar dan bentuknya menjadi segi banyak atau bergabung menjadi plak yang lebih lebar.

Papula sedikit demi sedikit mendapat warna ungu dan Lichennifikasi peermukaan terdiri atas striae putih kecil. Lesi tersebut biasanya gatal dan dapat berubah warna menjadi kuning dan coklat sebelum menghilang.

BACA JUGA:  Penyakit Lupus pada Subakut Lupus Erythematosus (SCLE)

Distribusi bilateral pada permukaan fleksor dari ekstremitas adalah hal yang biasa, kadang-kadang mengenai kuku jari. Pasien dengan papula tertentu yang ungu, bersegi banyak, gatal pada kulit seringkali secara serempak mempunyai lesi-lesi intraoral.

Lesi-lesi oral dari Lichen Planus dapat mempunyai 1 dari 4 gambaran: atrofik, erosif, menyebar (retikuler) atau mirip plak. Dapat lebih dari 1 bentuk mengenai seorang pasien.

Daerah yang paling sering terkena adalah mukosa pipi. Lidah, bibir, palatum, gusi dan dasar mulut juga dapat terkena. Lesi-lesi yang bilateral dan relatif simetris adalah biasa.

BACA JUGA:  Infeksi Bakteri dan Impetigo Pada Kulit

Pasien dengan Lichen Planus oral retikuler secara khas mempunyai banyak garis-garis atau papula-papula putih halus yang tersusun dalam suatu jaringan mirip jala, yang dikenal sebagai ”striae Wickham”.

Daerah-daerah putih berkilauan tersebut seringkali tanpa gejala. Tetapi memprihatinkan secara kosmetis. Keadaan ini dapat mengenai daerah-daerah yang luas.