Kotoran kuping (palit, wax, cerumen) terdiri dari dari zat lemak yang menyerupai lilin dan sebetulnya merupakan pelindung gendang telinga terhadap debu dan kotoran udara. Sebaiknya jangan terlampau sering dikeluarkan, tetapi secara teratur setiap bulan.
Jangan Lewatkan:
Bila tidak, lilin ini dapat mengeras dan menyumbat liang telinga dan memperburuk pendengaran, bahkan juga dapat terinfeksi oleh bakteri.
Kotoran telinga ini dapat mengering dan mengeras, sumbatan yang terjadi menekan pada saraf setempat dan menimbulkan nyeri. Untuk melunakkan sumbatan keras ini tersedia obat kuno yang sangat ampuh, yakni minyak kacang, yang di teteskan 2-3 kali sehari 2 tetes ke dalam liang telinga, lalu disumbat dengan segumpal kapas.
Kemudian palit yang “terlarut” dapat mudah dikeluarkan dengan korek kuping atau semprotan air hangat. Alat semprot karet dapat dibeli di toko yang menjual alat-alat kesehatan.
Disamping minyak kacang juga dapat digunakan sebagai larutan pelunak glisering atau hidrogen peroksida 3%.
Radang liang telinga dan nyeri dapat diobati sendiri dengan obat tetes yang mengandung zat pengerut, misalnya Air Burowi atau larutan asam cuka 0,7% dalam propilenglikol, yang dapat dibeli bebas di apotik.
Selain mengerutkan selaput lendir, zat asam ini juga bekerja antiseptik. Cara menggunakanya dengan membasahi segumpal kapas dengan cairan obat, lalu memasukkannya ke dalam liang telinga. Kompres ini hendaknya diganti 3 kali sehari.
Bila obat-obat tersebut tidak memberikan efek, sebaiknya berkonsultasi ke dokter