Penyakit kista yang banyak di temui pada wanita memang menjadi penyakit yang menakutkan dan dapat membahayakan si penderita. Penyakit kista merupakan tumor jinak di ovarium,vagina dan di daerah vulva. Bentuknya kistik, berisi cairan kental, dan ada pula yang berupa cairan, ataupun nanah.
Jangan Lewatkan:
Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita kista, kecuali kalau sudah besar dan teraba dari luar. Kalaupun menimbulkan gejala, maka yang sering timbul adalah rasa sakit bila wanita tersebut menggerakkan perutnya.
Rasa sakit ini bisa timbul karena terjadi robekan kista, pertumbuhan yang cepat, tegangan, atau perdarahan yang terjadi ke dalam kistanya sendiri atau kista yang berliku di sekitar suplai perdarahannya.
Rasa nyeri ini timbul akibat dari pecahnya dinding kista, karena pembesaran kista yang terlampau cepat sehingga organ di sekitarnya menjadi teregang, perdarahan yang terjadi di dalam kista dan tangkai kista yang terpeluntir. Kista sering ditemukan secara kebetulan saat seorang wanita diperiksa karena ada keluhan pada kandunganya. Pemeriksaan USG merupakan teknik pemeriksaan yang sangat akurat terhadap adanya kista di daerah kandungan.
Selain itu ada beberapa gejala lain yang biasa dirasakan antara lain :
- Keluhan nyeri ketika menjelang atau dalam masa haid, beberapa penderita bahkan bisa sampai pingsan karena tidak tahan.
- Nyeri perut pada bagian bawah.
- Haid yang sangat banyak atau justru terlalu sedikit.
- Sering merasa ingin buang air besar / kecil karena jaringan kista terus membesar semakin menekan kandung kemih sehingga tidak dapat menampung banyak air seni.
- Pada keadaan yang sudah lanjut dapat teraba benjolan pada daerah perut.
- Perubahan pola haid, misalnya terlambat haid atau pendarahan diantara periode haid.
- Pendarahan vagina yang hebat dan tidak teratur.
- Nyeri perut hebat disertai mual dan muntah.
- Pembesaran perut akibat beberapa jenis kista yang cenderung tumbuh makin besar.
- Rasa sakit seperti digigit semut dibagian bawah perut kiri dan kanan secara bergantian.
- Keluhan sakit pada pinggang bagian belakang.
- Sakit saat berhubungan seks.
- Jika kista pecah misalnya saat berhubungan seksual penderita akan merasa nyeri bertambah bila melakukan aktivitas fisik berat.
Penyembuhan Kista
Penyembuhan kista dengan cara operasi :
1. Dengan mengangkat kista melalui operasi
Namun, tindakan pengobatan tersebut hingga kini belum memberikan hasil yang memuaskan. Tindakan operasi pengangkatan kista tidak menjamin kista tidak akan tumbuh kembali nantinya. Selama seorang wanita masih memproduksi sel telur, maka potensi untuk tumbuh kista akan tetap ada. Namun, dengan meningkatnya pengetahuan serta kesadaran kaum wanita saat ini untuk memeriksakan organ reproduksinya merupakan langkah awal yang tepat untuk mengurangi risiko terjadinya kista.
2. Mengatasi Kista dengan Laparoskopi
Laparoskopi merupakan teknik pembedahan atau operasi yang dilakukan dengan membuat dua atau tiga lubang kecil (berdiameter 5-10 milimeter) di sekitar perut pasien. Satu lubang pada pusar digunakan untuk memasukkan sebuah alat yang dilengkapi kamera untuk memindahkan gambar dalam rongga perut ke layar monitor, sementara dua lubang yang lain untuk peralatan bedah yang lain.
Teknik ini disebut juga teknik operasi minimal invansif (Minimal Invansive Surgery). Namun, teknik ini tetap memiliki resiko bagi pasien, terutama karena saat melakukan operasi tersebut, dokter yang menangani memerlukan ruang dalam rongga perut sehingga memerlukan gas karbondioksida (CO2) untuk mengembangkan rongga perut, antara lain risiko yang dapat terjadi jika gas bertekanan tinggi tersebut masuk ke dalam pembuluh darah.
Jika dokter mendiagnosa bahwa ada kista di indung telur, Anda tak perlu panik. Saat ini teknologi medis telah berkembang sangat pesat sehingga hal tersebut dapat ditangani tanpa mengganggu fungsi reproduksi. Namun kondisi Anda akan lebih cepat pulih jika selama proses pengobatan medis tersebut, Anda menjalani pengaturan pola makan yang tepat seperti :
- Banyak mengkonsumsi sayur dan buah
Sayur dan buah mengandung banyak vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh di masa pemulihan setelah masa pengobatan berlangsung. Terutama untuk meningkatkan stamina tubuh dan menetralisir dampak bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh selama masa pengobatan.
- Mengatur asupan daging
Atur porsi asupan daging Anda. Bukan berarti membatasi asupan daging; melainkan mengonsumsinya lebih sering dalam porsi kecil. Hal lain yang penting untuk diperhatikan adalah, makanlah menu daging secara perlahan-lahan. Aktivitas ini penting untuk menghindari proses pencernaan daging dalam jumlah banyak secara cepat. Kondisi tersebut cenderung memicu produksi hormon yang justru menghambat proses pemulihan.
- Makanan ber-GI rendah
GI atau glycemic index, adalah takaran yang menunjukkan tinggi atau rendahnya kadar glukosa di dalam makanan. Saat menjalani proses pengobatan kista, Anda sangat disarankan mengonsumsi makanan berkadar glukosa rendah, seperti; biji-bijian, dan kacang-kacangan. Pastikan Anda menambah porsi jenis makanan ini dalam menu sehari-hari.
- Minum Air Putih
Selain jenis makanan tersebut di atas, selama proses pengobatan sangat disarankan agar Anda mengonsumsi banyak air secara rutin. Minimalkan, atau bahkan hindari minuman berkafein dan beralkohol, serta batasi konsumsi makanan berkadar gula tinggi. Semoga cepat pulih!
Penyembuhan kista dengan cara tradisional :
Daun Sirsak
Bahan :
- 15 lembar daun sirsak segar yang baru dipetik.
- 3 gelas air putih.
Cara membuat :
mencuci bersih ke-15 lembar daun sirsak tadi dan kemudian ditiriskan. Dalam memilih daun sirsak, pastikan menggunakan daun yang masih dalam kondisi segar tidak rusak, dan jangan memilih daun yang terlalu tua maupun terlalu muda.
Selanjutnya daun sirsak yang sudah dicuci kemudian direbus menggunakan 3 gelas air dalam api sedang, sisakan hanya menjadi satu gelas air rebusan. Dinginkan air rebusan daun sirsak tersebut kemudian disaring.
Catatan :
Dalam merebus daun sirsak lebih baik menggunakan tembikar atau peralatan yang tidak mengandung unsur logam.