Infeksi Gangrene Gas dan Perawatannya

https://www.ilmukesehatan.comMionekrosis klostridial (gangren gas)

Gagguan gas adalah infeksi berat otot rangka biasanya disebabkan oleh beberapa spesies Clostridium. Gangrene gas dapat berkomplikasi dengan cedera traumatic , fraktur compound, dan luka setelah operasi.


Organism anaerob (clostridium perringes, clostridium  novyi, clostridium septicum) tumbuh dengan mudah pada luka yang mempunyai potensi oksidasi yang rendah. Toksin dalam klostridia dilepaskana kedalam luka dan merusak jaringan yang dikenal.

 

Meskipun spesies clostridium ditemukan banyak dialam terbuka, flora usus pasien sendiri biasanya merupakan sumber untk infeksi luka.

BACA JUGA:  Malaria Tropika dan Malaria Tersiana

Manifestasi klinis

Awitan gangrene gas biasanya dimanifestasikan dengan nyeri berat tiba-tiba yang terjadi 1 sampai 4 hari setelah cedera. Nyeri disebabkan oleh gas dan edema pada jaringan yang cedera.

Disekeliling luka tampak normal atau berwarna terang dabn tegang, tapi kemudian menjadi gelap. Tampak vesikel dengan cairan serosa dan dapat dirasakan krepitus karena adanya gas dijaringan.

Busa, bau busuk cairan keluar dari luka. Gas dan cairan yang tertahan meningkatkan tekanan setempat dan mengganggu pasokan darah dan drainase. Otot yang terlibat menjadi menghitam dan nekrotik.

BACA JUGA:  Diagnosis dan Penatalaksanaan Pada Pasien dengan Penyakit Addison

Umumnya, hasil penatalaksanaan yang berkaitan dengan gangrene gas diperlukan pada sekitar 50% kasus. Risiko kematian meningkat pada pasien dengan supresi imun seperti kanker, diabetes, atau gagal ginjal.

Penatalaksanaan

Pembedahan debridement adalah penanganan terbaik untuk gangrene gas. Tujuan dari pembedahan adalah untuk membuang semua jaringan yang tidak berfungsi, kotor, dan pembentukan hematom.

Penatalaksanaan dengan antibiotic juga digunakan. Penggunaan oksigen hiperbarik (oksigen yang diberikan dengan tekanan lebih besar  dari pada tekanan atmosfer) dapat dilakukan untuk pengobatan yang menguntungkan.

BACA JUGA:  Otitis Media Efusi

Perawatan

Karena pasien dalam keadaan kritis, maka pasien ditempatkan di unit perawatan intensif. Perawat harus memantau tekanan kapiler paru, tekanan vena sentral, dan keseimbangan cairan dan elektrolit. Kebutuhan nutrisi diberikan dengan dukungan enteral atau parenteral.